Myanmar Diduga Tanam Ranjau Darat agar Rohingya Tak Kembali

Kamis, 07 September 2017 - 01:14 WIB
Myanmar Diduga Tanam Ranjau Darat agar Rohingya Tak Kembali
Myanmar Diduga Tanam Ranjau Darat agar Rohingya Tak Kembali
A A A
DHAKA - Myanmar diduga sebagai pihak yang menanam ranjau darat di wilayah yang berbatasan dengan Bangladesh selama tiga hari terakhir. Tujuannya, untuk mencegah ribuan warga etnis Rohingnya yang melarikan diri kembali ke Rakhine.

Dugaan ini muncul dari laporan Reuters yang mengutip dua sumber pemerintah di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.

Salah satu sumber mengatakan bahwa tujuan Myanmar menanam ranjau darat memang untuk mencegah agar para warga Muslim Rohingya melarikan diri dari kekerasan di negara bagian Rakhine tidak kembali lagi.

Pemerintah Bangladesh pada hari Rabu secara resmi mengajukan protes yang menentang penanaman ranjau darat yang begitu dekat dengan perbatasan. Sumber yang memiliki pengetahuan langsung mengenai situasi tersebut meminta tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

Baca Juga: Suu Kyi Singgung Wakil PM Turki Sebar Foto Hoax Rohingya

Sejak kekerasan terbaru pecah di Rakhine di Myanmar, hampir 400 orang telah terbunuh. Data ini yang diakui militer Myanmar, meski aktivis di Rakhine menyebut ada sekitar 1.000 warga yang tewas dengan mayoritas warga sipil Rohingya.

Kekerasan itu juga membuat ratusan ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

”Mereka menempatkan ranjau darat di wilayah mereka di sepanjang pagar kawat berduri, di antara serangkaian pilar perbatasan,” kata sumber kedua kepada Reuters, yang dilansir Kamis (7/9/2017).

Kedua sumber tersebut mengatakan bahwa Bangladesh mengetahui tentang ranjau darat melalui bukti dan informan foto.

”Pasukan kami juga telah melihat tiga sampai empat kelompok yang bekerja di dekat pagar kawat berduri, memasukkan sesuatu ke dalam tanah,” imbuh sumber pemerintah Bangladesh. ”Kami kemudian mengonfirmasi dengan informan kami bahwa mereka menelurkan ranjau darat.”

Sumber tersebut tidak menjelaskan apakah kelompok tersebut berseragam atau kubu militer Myanmar atau bukan. Namun, mereka yakin penanam ranjau bukan warga Rohingya.

Bereaksi terhadap laporan tersebut, Phone Tint, menteri Rakhine untuk urusan perbatasan kepada Al Jazeera menyangkalnya. ”Kami tidak melakukan hal seperti itu,” katanya.

Manzurul Hassan Khan, seorang petugas penjaga perbatasan Bangladesh, mengatakan kepada Reuters bahwa dua ledakan terdengar pada hari Selasa di wilayah Myanmar di dekat perbatasan.

Dua ledakan serupa juga terdengar pada hari Senin dan telah memicu spekulasi bahwa pasukan Myanmar telah meletakkan ranjau darat.
Menurut Khan, ledakan ranjau itu telah membuat anak-anak Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine terluka.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4125 seconds (0.1#10.140)