PBB: 80 Ribu Muslim Rohingnya Melarikan Diri ke Bangladesh
A
A
A
NEW YORK - PBB menuturkan, berdasarkan data yang mereka miliki saat ini, sudah lebih dari 80 ribu Muslim Rohingnya yang melarikan diri ke Bangladesh. Muslim Rohingnya memutuskan untuk keluar dari Myanmar setelah adanya operasi pembersihan yang dilakukan oleh tentara Myanmar.
"Sebanyak 87 ribu pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh sejak kekerasan meletus di negara tetangga Myanmar pada 25 Agustus lalu," kata PBB dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (4/9).
"Sekitar 20 ribu pengungsi lainnya berkumpul di perbatasan antara Bangladesh dan negara bagian Rakhine, Myanmar barat, dan menunggu untuk masuk ke Bangladesh," sambungnya.
Dhaka sendiri sejatinya menyatakan tidak akan lagi menerima pengungsing Rohingnya, dan mulai meningkatkan kontrol perbatasan setelah putaran terakhir kekerasan dimulai 10 hari yang lalu.
Namun dalam beberapa hari terakhir, penjaga perbatasan Bangladesh tampaknya mengizinkan pengungsi yang melarikan diri tersebut masuk, dan PBB mengatakan bahwa beberapa orang yang baru datang melaporkan bahwa tidak ada upaya untuk mencegah mereka menyeberang.
Sementara itu, untuk membantu menyelesaikan krisis Rohingnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah bertolak ke Myanmar. Di Myanmar di bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing. Dalam pertemuan itu Retno mendesak ada penurunan tensi di wlayah Rakhine.
Retno juga melakukan pertemuan dengan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Di mana dalam pertemuan tersebut Retno menyampaikan usulan Indonesia untuk membantu menyelesaikan masalah di Rakhine.
"Sebanyak 87 ribu pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh sejak kekerasan meletus di negara tetangga Myanmar pada 25 Agustus lalu," kata PBB dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (4/9).
"Sekitar 20 ribu pengungsi lainnya berkumpul di perbatasan antara Bangladesh dan negara bagian Rakhine, Myanmar barat, dan menunggu untuk masuk ke Bangladesh," sambungnya.
Dhaka sendiri sejatinya menyatakan tidak akan lagi menerima pengungsing Rohingnya, dan mulai meningkatkan kontrol perbatasan setelah putaran terakhir kekerasan dimulai 10 hari yang lalu.
Namun dalam beberapa hari terakhir, penjaga perbatasan Bangladesh tampaknya mengizinkan pengungsi yang melarikan diri tersebut masuk, dan PBB mengatakan bahwa beberapa orang yang baru datang melaporkan bahwa tidak ada upaya untuk mencegah mereka menyeberang.
Sementara itu, untuk membantu menyelesaikan krisis Rohingnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah bertolak ke Myanmar. Di Myanmar di bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing. Dalam pertemuan itu Retno mendesak ada penurunan tensi di wlayah Rakhine.
Retno juga melakukan pertemuan dengan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Di mana dalam pertemuan tersebut Retno menyampaikan usulan Indonesia untuk membantu menyelesaikan masalah di Rakhine.
(esn)