Israel Tunda Invasi Darat Gaza agar AS Kerahkan Dulu 12 Sistem Rudal ke Timur Tengah
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel telah setuju untuk menunda invasi daratnya ke Jalur Gaza, Palestina, agar Amerika Serikat (AS) dapat mengerahkan sekitar 12 sistem pertahanan rudal ke Timur Tengah.
Hal itu diungkap Wall Street Journal dalam sebuah laporan yang mengutip para pejabat Amerika dan Israel.
Laporan yang diterbitkan hari Rabu (25/10/2023) itu mengatakan Israel, untuk saat ini, telah menerima permintaan AS untuk menempatkan sejumlah sistem pertahanan udaranya sebelum operasi darat di Gaza dimulai.
Para pejabat AS meyakinkan Israel untuk menunda invasi sampai sistem pertahanan udara dapat dikerahkan, yang menurut surat kabar itu, kemungkinan pada akhir pekan ini.
Laporan itu mengatakan Pentagon berupaya segera mengirimkan sekitar 12 sistem pertahanan rudal ke lokasi di mana pasukan AS ditempatkan—termasuk Irak, Suriah, Kuwait, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab—untuk melindungi mereka dari serangan rudal dan roket.
Selain pertimbangan militer, menurut para pejabat, Israel sedang mempertimbangkan rencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza dan upaya diplomatik untuk menjamin pembebasan lebih banyak sandera yang ditawan oleh Hamas.
Laporan tersebut mengatakan para pejabat militer AS menyatakan keprihatinan yang besar terhadap keselamatan tentara Amerika, dan meyakini bahwa berbagai kelompok militan mungkin akan menargetkan pasukan Amerika, begitu serangan darat Israel di Gaza dimulai.
Pada pekan lalu, Departemen Pertahanan AS mengumumkan rencana untuk mengirim sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan Patriot dalam jumlah yang tidak diungkapkan ke Timur Tengah.
Dua alasan utama pengerahan sistem rudal tambahan itu adalah untuk membantu pertahanan Israel dan melindungi tentara Amerika yang berada di Timur Tengah.
Pengumuman Depertemen Pertahanan muncul Sabtu malam ketika situasi di Timur Tengah genting terkait kekhawatiran perang Israel-Hamas akan menyeret pihak lain dan meluas ke berbagai wilayah di kawasan tersebut.
Hal itu diungkap Wall Street Journal dalam sebuah laporan yang mengutip para pejabat Amerika dan Israel.
Laporan yang diterbitkan hari Rabu (25/10/2023) itu mengatakan Israel, untuk saat ini, telah menerima permintaan AS untuk menempatkan sejumlah sistem pertahanan udaranya sebelum operasi darat di Gaza dimulai.
Para pejabat AS meyakinkan Israel untuk menunda invasi sampai sistem pertahanan udara dapat dikerahkan, yang menurut surat kabar itu, kemungkinan pada akhir pekan ini.
Laporan itu mengatakan Pentagon berupaya segera mengirimkan sekitar 12 sistem pertahanan rudal ke lokasi di mana pasukan AS ditempatkan—termasuk Irak, Suriah, Kuwait, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab—untuk melindungi mereka dari serangan rudal dan roket.
Selain pertimbangan militer, menurut para pejabat, Israel sedang mempertimbangkan rencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza dan upaya diplomatik untuk menjamin pembebasan lebih banyak sandera yang ditawan oleh Hamas.
Laporan tersebut mengatakan para pejabat militer AS menyatakan keprihatinan yang besar terhadap keselamatan tentara Amerika, dan meyakini bahwa berbagai kelompok militan mungkin akan menargetkan pasukan Amerika, begitu serangan darat Israel di Gaza dimulai.
Pada pekan lalu, Departemen Pertahanan AS mengumumkan rencana untuk mengirim sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan Patriot dalam jumlah yang tidak diungkapkan ke Timur Tengah.
Dua alasan utama pengerahan sistem rudal tambahan itu adalah untuk membantu pertahanan Israel dan melindungi tentara Amerika yang berada di Timur Tengah.
Pengumuman Depertemen Pertahanan muncul Sabtu malam ketika situasi di Timur Tengah genting terkait kekhawatiran perang Israel-Hamas akan menyeret pihak lain dan meluas ke berbagai wilayah di kawasan tersebut.