Ratu Rania Yordania soal Gaza: Kita Melihat Standar Ganda yang Mencolok di Dunia
loading...
A
A
A
AMMAN - Ratu Rania dari Yordania mengatakan ada penerapan standar ganda yang mencolok ketika komunitas global membandingkan pembantaian di Gaza dengan serangan Hamas terhadap Israel.
“Masyarakat di seluruh Timur Tengah, termasuk di Yordania, kami terkejut dan kecewa dengan reaksi dunia terhadap bencana yang sedang terjadi ini," katanya kepada Christiane Amanpour dari CNN, yang dilansir Kamis (26/10/2023).
“Dalam beberapa minggu terakhir, kita telah melihat standar ganda yang mencolok di dunia," ujarnya.
“Ketika tanggal 7 Oktober terjadi, dunia segera dan dengan tegas mendukung Israel dan haknya untuk membela diri serta mengutuk serangan yang terjadi.”
“Tetapi apa yang kita lihat dalam beberapa minggu terakhir, kita melihat keheningan di dunia," paparnya.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah modern ada penderitaan manusia dan dunia bahkan tidak menyerukan gencatan senjata. Jadi keheningan ini memekakkan telinga," imbuh istri Raja Abdullah II tersebut.
Ratu Rania, yang lahir di Kuwait dari orang tua Palestina, kecewa dengan negara-negara Barat.
“Bagi banyak orang di kawasan kami, hal ini membuat dunia Barat ikut terlibat," paparnya.
“Apakah kita diberitahu bahwa membunuh sebuah keluarga, seluruh keluarga, dengan todongan senjata adalah tindakan yang salah, namun tidak masalah jika kita menembaki mereka sampai mati?” tanya dia.
“Kita semua bersatu dalam kesedihan ini, apapun asal-usul kita. Kami tidak percaya gambaran yang kami lihat setiap hari muncul di Gaza.”
“Saya hanya ingin mengingatkan dunia bahwa para ibu di Palestina mencintai anak-anak mereka sama seperti ibu lainnya di dunia. Dan bagi mereka harus melalui hal ini sungguh luar biasa," imbuh Ratu Rania.
“Masyarakat di seluruh Timur Tengah, termasuk di Yordania, kami terkejut dan kecewa dengan reaksi dunia terhadap bencana yang sedang terjadi ini," katanya kepada Christiane Amanpour dari CNN, yang dilansir Kamis (26/10/2023).
“Dalam beberapa minggu terakhir, kita telah melihat standar ganda yang mencolok di dunia," ujarnya.
“Ketika tanggal 7 Oktober terjadi, dunia segera dan dengan tegas mendukung Israel dan haknya untuk membela diri serta mengutuk serangan yang terjadi.”
“Tetapi apa yang kita lihat dalam beberapa minggu terakhir, kita melihat keheningan di dunia," paparnya.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah modern ada penderitaan manusia dan dunia bahkan tidak menyerukan gencatan senjata. Jadi keheningan ini memekakkan telinga," imbuh istri Raja Abdullah II tersebut.
Ratu Rania, yang lahir di Kuwait dari orang tua Palestina, kecewa dengan negara-negara Barat.
“Bagi banyak orang di kawasan kami, hal ini membuat dunia Barat ikut terlibat," paparnya.
“Apakah kita diberitahu bahwa membunuh sebuah keluarga, seluruh keluarga, dengan todongan senjata adalah tindakan yang salah, namun tidak masalah jika kita menembaki mereka sampai mati?” tanya dia.
“Kita semua bersatu dalam kesedihan ini, apapun asal-usul kita. Kami tidak percaya gambaran yang kami lihat setiap hari muncul di Gaza.”
“Saya hanya ingin mengingatkan dunia bahwa para ibu di Palestina mencintai anak-anak mereka sama seperti ibu lainnya di dunia. Dan bagi mereka harus melalui hal ini sungguh luar biasa," imbuh Ratu Rania.
(mas)