Menlu Retno Cecar DK PBB: Mana Tanggung Jawab Anda, Kapan Hentikan Perang di Gaza?

Rabu, 25 Oktober 2023 - 11:21 WIB
loading...
Menlu Retno Cecar DK PBB: Mana Tanggung Jawab Anda, Kapan Hentikan Perang di Gaza?
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi mencecar DK PBB soal tanggung jawabnya menjaga perdamaian berkaitan dengan perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina. Foto/Kementerian Luar Negeri Indonesia
A A A
NEW YORK - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi mencecar Dewan Keamanan (DK) PBB dalam sesi debat terbuka, pada hari Selasa.

Diplomat Indonesia ini mempertanyakan tanggung jawab DK PBB untuk menghentikan perang di Gaza dan menghentikan pendudukan Israel atas Palestina.

Indonesia, kata Retno, mendesak DK PBB untuk segera bertindak guna menghentikan eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza dan mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi.

“Saya ingin mengingatkan bahwa DK memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang,” kata Menlu RI dalam High-Level Open Debate DK PBB mengenai situasi di Timur Tengah yang diselenggarakan di New York.



Menlu Retno juga mengatakan DK PBB tidak boleh tinggal diam menyaksikan bencana dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina.

Dia menyoroti serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah, blokade listrik, air, bahan bakar, dan pengusiran warga Gaza dilakukan oleh Israel atas nama hukuman kolektif.

Di saat yang sama, dia juga prihatin terhadap nasib warga sipil yang disandera.

“Saya ingin bertanya bagaimana DK akan melakukan tanggung jawabnya? Kapan DK akan menghentikan perang di Gaza, mewujudkan gencatan senjata, membuka akses terhadap bantuan kemanusiaan, menyerukan pembebasan warga sipil, dan menghentikan pendudukan ilegal oleh Israel?” cecar Menlu Retno, sebagaimana keterangan pers yang dibagikan Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rabu (25/10/2023).

Dia menambahkan, setiap detik yang terbuang karena perbedaan politik dan kegagalan mencapai konsensus merupakan kekalahan bagi kemanusiaan dan memperparah instabilitas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)