Milisi Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, tapi Dicegat Arab Saudi

Rabu, 25 Oktober 2023 - 18:35 WIB
loading...
Milisi Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, tapi Dicegat Arab Saudi
Arab Saudi mencegat rudal yang ditembakkan Houthi dari Yaman. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Arab Saudi mencegat setidaknya satu rudal jelajah yang diluncurkan ke Israel oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman pada pekan lalu. Informasi itu beredar pada Rabu (25/10/2023) setelah dikabarkan oleh The Wall Street Journal.

Insiden tersebut menunjukkan bahwa Arab Saudi ternyata juga mendukung Israel dan setengah hati membela Palestina. Namun, Saudi menganggap bahwa Houthi tetap menjadi musuh bebuyutannya saat berperang di Yaman.

Pencegatan rudal Houthi ke arah Israel itu sepertinya juga berusaha disembunyikan oleh Saudi. Hal itu dikarenakan akan merusak citra negara tersebut sebagai pemimpin negara-negara Muslim di Timur Tengah.

Insiden itu berkaitan peristiwa pekan lalu, di mana USS Carney, kapal perusak berpeluru kendali yang beroperasi di Laut Merah Utara, mencegat beberapa rudal yang ditembakkan ke arah Israel di dekat pantai Yaman.



Pentagon mengonfirmasi bahwa kapal perusak Angkatan Laut tersebut menembak jatuh empat rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone yang diluncurkan oleh militan Houthi yang didukung Iran di Yaman.

The Wall Street Journal melaporkan milisi Houthi menembakkan lima rudal jelajah, dan setidaknya satu di antaranya dicegat oleh Arab Saudi karena melindungi wilayah udaranya. Keterlibatan Arab Saudi dalam insiden tersebut sebelumnya tidak diketahui. Sistem Pertahanan Rudal Patriot di negara Arab disediakan oleh Amerika Serikat.

Dilaporkan tidak ada korban jiwa di pihak pasukan AS dalam serangan rudal dan drone tersebut.



Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika mengatakan pada hari Senin bahwa militer memperkirakan akan terjadi “eskalasi signifikan” serangan terhadap pasukan Amerika di Timur Tengah dan menunjuk pada campur tangan Iran di wilayah tersebut.

“Saya pikir adil untuk mengatakan ketika Anda melihat peningkatan aktivitas serangan oleh banyak kelompok ini, ada sidik jari Iran di dalamnya,” kata pejabat pertahanan itu, dilansir Fox.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0989 seconds (0.1#10.140)