Teriak 'Saya Tak Takut', 0,5 Juta Orang di Barcelona Demo Lawan Teroris
A
A
A
BARCELONA - Sekitar 500 ribu orang bergabung dalam demonstrasi di jalan-jalan di Barcelona, Spanyol, dalam sebuah aksi melawan terorisme. Mereka meneriakkan deklarasi “Saya Tak Takut”.
Raja Felipe VI dari Spanyol memimpin demonstrasi besar-besaran yang berlangsung hari Sabtu waktu setempat. Demo melawan terorisme ini digelar setelah serangan teror di Las Ramblas dan Cambrils yang menewaskan 15 orang dan ratusan lainnya terluka pada 15 Agustus lalu.
Deklarasi juga ditampilkan dalam spanduk bertuliskan; ”No Tinc Por” yang berarti “Saya Tak Takut”.
Demonstrasi di jalan ini jadi sorotan media-media dunia, karena untuk pertama kalinya seorang raja yang memerintah di Spanyol ambil bagian dalam demonstrasi publik sejak tahun 1970.
Perdana Menteri Mariano Rajoy berjalan bersama sang raja setelah meminta orang-orang Spanyol untuk mengikuti pawai tersebut. Mereka menyampaikan pesan; ”Catalonia dan seluruh orang Spanyol bersatu melawan teror”.
Raja Felipe sebelumnya mengunjungi korban serangan teror di rumah sakit, dengan ditemani oleh istrinya Ratu Letizia.
Meski demikian, Raja Felipe seperti dilansir IB Times, Minggu (27/8/2017), dikritik kubu oposisi saat memimpin demo, karena Spanyol dianggap menjual senjata ke negara-negara yang mendukung terorisme.
Tidak ada laporan kekerasan selama demonstrasi berlangsung. Pihak kepolisian ikut meramaikan demonstrasi itu dengan kampanye di Twitter.”Hari ini hanya ada satu pesan dan ini adalah penolakan terhadap terorisme. Hormati semua budaya dan katakanlah #Imnafaf #NoTincPor,” tulis kepolisian setempat di Twitter.
Polisi menyatakan, 12 anggota sel teroris yang diyakini berada di balik serangan di Barcelona dan Crambils semuanya sudah ditangani. Sebagian tewas dan sebagian lagi ditahan.
Sopir van yang jadi pelaku serangan teror diidentifikasi bernama Younes Abouyaaqoub. Dia sempat berhasil melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki dan memicu perburuan besar-besaran.
Dia akhirnya terlacak di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Subirats, tepat di luar Barcelona. Dia akhirnya ditembak mati oleh polisi. Kelompok Islamic State of Iraq and Syria mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Spanyol.
Raja Felipe VI dari Spanyol memimpin demonstrasi besar-besaran yang berlangsung hari Sabtu waktu setempat. Demo melawan terorisme ini digelar setelah serangan teror di Las Ramblas dan Cambrils yang menewaskan 15 orang dan ratusan lainnya terluka pada 15 Agustus lalu.
Deklarasi juga ditampilkan dalam spanduk bertuliskan; ”No Tinc Por” yang berarti “Saya Tak Takut”.
Demonstrasi di jalan ini jadi sorotan media-media dunia, karena untuk pertama kalinya seorang raja yang memerintah di Spanyol ambil bagian dalam demonstrasi publik sejak tahun 1970.
Perdana Menteri Mariano Rajoy berjalan bersama sang raja setelah meminta orang-orang Spanyol untuk mengikuti pawai tersebut. Mereka menyampaikan pesan; ”Catalonia dan seluruh orang Spanyol bersatu melawan teror”.
Raja Felipe sebelumnya mengunjungi korban serangan teror di rumah sakit, dengan ditemani oleh istrinya Ratu Letizia.
Meski demikian, Raja Felipe seperti dilansir IB Times, Minggu (27/8/2017), dikritik kubu oposisi saat memimpin demo, karena Spanyol dianggap menjual senjata ke negara-negara yang mendukung terorisme.
Tidak ada laporan kekerasan selama demonstrasi berlangsung. Pihak kepolisian ikut meramaikan demonstrasi itu dengan kampanye di Twitter.”Hari ini hanya ada satu pesan dan ini adalah penolakan terhadap terorisme. Hormati semua budaya dan katakanlah #Imnafaf #NoTincPor,” tulis kepolisian setempat di Twitter.
Polisi menyatakan, 12 anggota sel teroris yang diyakini berada di balik serangan di Barcelona dan Crambils semuanya sudah ditangani. Sebagian tewas dan sebagian lagi ditahan.
Sopir van yang jadi pelaku serangan teror diidentifikasi bernama Younes Abouyaaqoub. Dia sempat berhasil melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki dan memicu perburuan besar-besaran.
Dia akhirnya terlacak di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Subirats, tepat di luar Barcelona. Dia akhirnya ditembak mati oleh polisi. Kelompok Islamic State of Iraq and Syria mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Spanyol.
(mas)