AS Akan Pasok Senjata Mematikan ke Ukraina, Ini Reaksi Rusia

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 06:52 WIB
AS Akan Pasok Senjata...
AS Akan Pasok Senjata Mematikan ke Ukraina, Ini Reaksi Rusia
A A A
KIEV - Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan akan memasok senjata mematikan kepada Ukraina. Rusia pun memperingatkan bahwa langkah Washington bisa memicu ketegangan di Kiev yang masih dilanda krisis politik.

Menteri Pertahanan AS James Mattis dalam kunjungan ke Kiev mengatakan bahwa washington juga telah sepakat untuk memasok Ukraina dengan peralatan militer senilai lebih dari USD175 juta.

”Saya juga akan menunjukkan bahwa pada senjata mematikan kami secara aktif meninjaunya,” lanjut Mattis dalam konferensi pers bersama Presiden Ukraina Petro Poroshenko, hari Kamis.

”Saya akan kembali setelah melihat situasi saat ini dan dapat memberi informasi kepada menteri luar negeri dan presiden mengenai persyaratan spesifik yang saya rekomendasikan untuk petunjuk di depan,” papar kepala Pentagon ini.

Mattis juga berjanji untuk mendukung Ukraina untuk merebut kembali Crimea yang dianeksasi Rusia usai referendum tahun 2014. Kiev dan negara-negara Barat menolak hasil referendum rakyat Crimea yang memilih memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.

”Amerika Serikat berdiri dengan Ukraina dalam segala hal,” ujar Mattis mengacu pada sikapnya soal Crimea.

”Kami tidak dan kami tidak akan menerima perampasan Rusia atas Crimea dan meskipun ada penyangkalan Rusia, kami tahu mereka berusaha untuk mengubah batas wilayah internasional dengan paksa, yang merongrong negara-negara berdaulat dan merdeka di Eropa.”

Presiden Poroshenko menyambut isyarat Pentagon untuk memasok senjata mematikan kepada negaranya.”Mengenai kesepakatan defensif, sekarang kita memiliki teks kesepakatan yang hampir disetujui (tentang pemasokan senjata),” katanya.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan AS untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memicu kekerasan di Ukraina.

”Sikap kami; kami percaya bahwa semua negara, terutama mereka yang ingin menjadi bagian dari penyelesaian (konflik Ukraina), harus menghindari tindakan apa pun yang dapat memicu lonjakan ketegangan lagi di wilayah yang sudah sulit,” kata juru bicara Presiden Vladimir Putin itu, seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (25/8/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1005 seconds (0.1#10.140)