Beberapa Pelaut AS Korban Tabrakan Kapal Perang Ditemukan Tewas
A
A
A
SINGAPURA - Beberapa jasad dari sepuluh pelaut Amerika Serikat (AS) korban tabrakan kapal perang USS John S McCain telah ditemukan pada hari Selasa. Jasad-jasad para pelaut Washington ditemukan kru Malaysia di kompartemen kapal yang telah kebanjiran.
Kapal perang jenis perusak itu tabrakan dengan kapal niaga MN Alnic MC di timur Selat Malaka pada Senin, 21 Agustus 2017. Insiden ini pada awalnya menyebabkan sepuluh pelaut AS hilang dan lima pelaut lainnya terluka.
”Para penyelam dapat menemukan beberapa jasad di kompartemen tertutup tersebut selama pencarian mereka hari ini,” kata Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Scott Swift dalam konferensi pers di Singapura pada hari Selasa. Dia tidak merinci jumlah pasti jasad pelaut yang ditemukan.
Baca Juga: Tabrakan di Dekat Indonesia, Lambung Kapal Perang AS Penyok dan Kebanjiran
Scott Swift mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan akan berlanjut. ”Sampai peluang menemukan para pelaut habis,” ujarnya.
”Selain itu, Angkatan Laut Malaysia telah melaporkan bahwa mereka telah menemukan potensi tetap,” imbuh dia.
Kapal-kapal Amerika dan Singapura, yang didukung oleh pesawat terbang dan helikopter, telah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap 10 pelaut awak kapal USS John S McCain yang hilang di area seluas 2.620 km persegi di perairan Selat Malaka.
Indonesia, Malaysia dan Australia juga membantu dalam pencarian. Selain menewaskan beberapa pelaut AS, tabrakan itu menyebabkan kapal perang USS John S McCain rusak parah. Kapal itu telah tiba Pangkalan Angkatan Laut Changi, Singapura.
Pihak Angkatan Laut Malaysia juga mengonfirmasi penemuan para jasad pelaut Washington tersebut. Beberapa jasad korban telah dipindahkan ke kapal perang KD Lekiu dan akan diserahkan ke Angkatan Laut AS pada hari Rabu (23/8/2017).
”Doa dan pemikiran kita tetap ada pada keluarga orang-orang yang hilang dari (kapal) USS S McCain setelah kejadian tragis hari Senin,” kata kepala Angkatan Laut Kerajaan Malaysia Laksamana Tan Sri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin, seperti dilansir The Star.
”Kami menegaskan kembali komitmen kami dengan semangat baru,” ujarnya. ”Insiden seperti ini mengingatkan kita akan kerapuhan hidup, dan untuk menghargai ikatan yang mengikat kita bersama.”
Kapal perang jenis perusak itu tabrakan dengan kapal niaga MN Alnic MC di timur Selat Malaka pada Senin, 21 Agustus 2017. Insiden ini pada awalnya menyebabkan sepuluh pelaut AS hilang dan lima pelaut lainnya terluka.
”Para penyelam dapat menemukan beberapa jasad di kompartemen tertutup tersebut selama pencarian mereka hari ini,” kata Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Scott Swift dalam konferensi pers di Singapura pada hari Selasa. Dia tidak merinci jumlah pasti jasad pelaut yang ditemukan.
Baca Juga: Tabrakan di Dekat Indonesia, Lambung Kapal Perang AS Penyok dan Kebanjiran
Scott Swift mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan akan berlanjut. ”Sampai peluang menemukan para pelaut habis,” ujarnya.
”Selain itu, Angkatan Laut Malaysia telah melaporkan bahwa mereka telah menemukan potensi tetap,” imbuh dia.
Kapal-kapal Amerika dan Singapura, yang didukung oleh pesawat terbang dan helikopter, telah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap 10 pelaut awak kapal USS John S McCain yang hilang di area seluas 2.620 km persegi di perairan Selat Malaka.
Indonesia, Malaysia dan Australia juga membantu dalam pencarian. Selain menewaskan beberapa pelaut AS, tabrakan itu menyebabkan kapal perang USS John S McCain rusak parah. Kapal itu telah tiba Pangkalan Angkatan Laut Changi, Singapura.
Pihak Angkatan Laut Malaysia juga mengonfirmasi penemuan para jasad pelaut Washington tersebut. Beberapa jasad korban telah dipindahkan ke kapal perang KD Lekiu dan akan diserahkan ke Angkatan Laut AS pada hari Rabu (23/8/2017).
”Doa dan pemikiran kita tetap ada pada keluarga orang-orang yang hilang dari (kapal) USS S McCain setelah kejadian tragis hari Senin,” kata kepala Angkatan Laut Kerajaan Malaysia Laksamana Tan Sri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin, seperti dilansir The Star.
”Kami menegaskan kembali komitmen kami dengan semangat baru,” ujarnya. ”Insiden seperti ini mengingatkan kita akan kerapuhan hidup, dan untuk menghargai ikatan yang mengikat kita bersama.”
(mas)