Banjir Picu Krisis Kemanusiaan di Asia Selatan

Minggu, 20 Agustus 2017 - 06:27 WIB
Banjir Picu Krisis Kemanusiaan di Asia Selatan
Banjir Picu Krisis Kemanusiaan di Asia Selatan
A A A
DHAKA - Sebuah krisis kemanusiaan sedang berlangsung di wilayah yang luas di Asia Selatan. Lebih dari 16 juta orang terkena dampak banjir monsun di Nepal, Bangladesh dan India. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Federasi Palang Merah Internasional dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah (IFRC).

"Ini cepat menjadi salah satu krisis kemanusiaan yang paling serius yang telah dilihat wilayah ini bertahun-tahun dan tindakan mendesak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jutaan orang yang terkena dampak banjir yang menghancurkan ini," kata Wakil Direktur Regional IFRC untuk Asia Pasifik, Martin Faller, dalam pernyataan tersebut.

"Jutaan orang di Nepal, Bangladesh dan India menghadapi kekurangan pangan dan penyakit yang parah akibat air banjir yang tercemar," sambung Faller seperti disitat dari Xinhua, Minggu (20/8/2017).

Tingkat banjir telah mencapai rekor tertinggi di Bangladesh, menurut pemerintah setempat. Banjir sungai besar seperti Jamuna telah melampaui tingkat yang ditetapkan pada tahun 1988, banjir paling mematikan yang pernah dihadapi negara ini.

"Lebih dari sepertiga Bangladesh dan Nepal telah kebanjiran dan kami khawatir krisis kemanusiaan akan memburuk pada hari dan minggu depan," ujar Faller.

Di Nepal, banyak daerah terputus setelah bencana banjir dan tanah longsor yang paling parah pada 11 Agustus dan 12 Agustus lalu. Desa-desa dan masyarakat terdampar tanpa makanan, air dan listrik.

"Banjir tragis di Nepal ini telah menewaskan sedikitnya 128 orang dan 33 orang masih hilang," kata Sekretaris Jenderal Palang Merah Nepal, Dev Ratna Dhakhwa.

"Lebih dari 500 relawan Palang Merah Nepal memberikan bantuan kepada orang-orang, termasuk terpal untuk tempat tinggal sementara, makanan dan air," ungkapnya.

"Tanaman pangan di lahan pertanian dan wilayah pertanian utama Nepal di bagian selatan negara ini telah disapu oleh banjir. Kami khawatir kehancuran ini akan menyebabkan kekurangan pangan yang parah," Dhakhwa menambahkan.

Di Bangladesh, banjir cenderung menjadi jauh lebih buruk karena sungai-sungai yang membengkak dari India mengalir ke daerah dataran rendah dan padat penduduk di utara dan tengah negara tersebut.

Di India, lebih dari 11 juta orang terkena dampak banjir di empat negara bagian di bagian utara negara tersebut. Departemen meteorologi India meramalkan hujan lebat di wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4503 seconds (0.1#10.140)