AS Tawarkan Bantuan setelah Ledakan Besar di Beirut
loading...
A
A
A
BEIRUT - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) terus memantau situasi setelah ledakan di Beirut dan siap memberikan bantuan sebisa mungkin pada Lebanon .
Tawaran bantuan itu diungkapkan setelah ledakan mengguncang ibu kota Lebanon dan menewaskan 10 orang serta melukai ratusan orang lainnya.
“Deplu AS tidak memiliki informasi tentang penyebab ledakan. Deplu AS bekerja sama dengan otoritas lokal untuk menentukan apakah ada warga AS yang terkena musibah itu,” ungkap pernyataan juru bicara Deplu AS, dilansir Reuters.
Pentagon Amerika Serikat (AS) menyatakan, “Kami mengetahui ledakan itu dan khawatir dengan potensi korban tewas akibat ledakan sebesar itu.”
Guncangan hebat akibat ledakan itu mengakibatkan kaca-kaca pecah di ibu kota Lebanon. Balkon-balkon pun lepas dari gedung-gedung apartemen di Beirut.
Presiden Lebanon Michel Aoun segera menggelar rapat darurat dengan Dewan Pertahanan Tertinggi untuk membahas insiden itu, menurut akun Twitter kepresidenan.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menyerukan hari berkabung pada Rabu (5/8) atas musibah tersebut.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Farhan Haq menyatakan belum jelas apa penyebab ledakan itu adan tak ada indikasi korban terluka yang dialami personel PBB. (Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Ibu Kota Lebanon, Banyak Orang Terluka)
“Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang terjadi secara tepat, apa penyebab ini, apakah ini kecelakaan atau disengaja manusia,” kata Haq. (Baca Infografis: Ilmuwan China Lari ke AS: Covid-19 Dibuat di Lab Militer China)
Di Siprus yang terletak di barat Lebanon, warga melaporkan dua ledakan besar beriringan. Satu warga di Nicosia menyatakan rumahnya terguncang dan beberapa barang berserakan. (Lihat Video: Tiga Pelajar SMA Rampok Toko Emas Ingin Beli Telepon Genggam Untuk Sekolah Online)
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Tawaran bantuan itu diungkapkan setelah ledakan mengguncang ibu kota Lebanon dan menewaskan 10 orang serta melukai ratusan orang lainnya.
“Deplu AS tidak memiliki informasi tentang penyebab ledakan. Deplu AS bekerja sama dengan otoritas lokal untuk menentukan apakah ada warga AS yang terkena musibah itu,” ungkap pernyataan juru bicara Deplu AS, dilansir Reuters.
Pentagon Amerika Serikat (AS) menyatakan, “Kami mengetahui ledakan itu dan khawatir dengan potensi korban tewas akibat ledakan sebesar itu.”
Guncangan hebat akibat ledakan itu mengakibatkan kaca-kaca pecah di ibu kota Lebanon. Balkon-balkon pun lepas dari gedung-gedung apartemen di Beirut.
Presiden Lebanon Michel Aoun segera menggelar rapat darurat dengan Dewan Pertahanan Tertinggi untuk membahas insiden itu, menurut akun Twitter kepresidenan.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menyerukan hari berkabung pada Rabu (5/8) atas musibah tersebut.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Farhan Haq menyatakan belum jelas apa penyebab ledakan itu adan tak ada indikasi korban terluka yang dialami personel PBB. (Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Ibu Kota Lebanon, Banyak Orang Terluka)
“Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang terjadi secara tepat, apa penyebab ini, apakah ini kecelakaan atau disengaja manusia,” kata Haq. (Baca Infografis: Ilmuwan China Lari ke AS: Covid-19 Dibuat di Lab Militer China)
Di Siprus yang terletak di barat Lebanon, warga melaporkan dua ledakan besar beriringan. Satu warga di Nicosia menyatakan rumahnya terguncang dan beberapa barang berserakan. (Lihat Video: Tiga Pelajar SMA Rampok Toko Emas Ingin Beli Telepon Genggam Untuk Sekolah Online)
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(sya)