Apa Perbedaan Nakba dan Naksa? Keduanya Adalah Cerita Kelam bagi Warga Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Nakba dan Naksa merupakan dua kata yang memiliki cerita kelam bagi warga Palestina . Kedua istilah itu kembali menguat ketika Israel terus membombardir Gaza yang mengarah kepada genosida.
Baik Nakba dan Naksa kerap dikaitkan dengan penderitaan dan perjuangan rakyat Palestina dalam melawan penjajahan Israel. Itu juga menunjukkan kekuatan bangsa Palestina dalam menunjukkan eksistensi mereka yang menjadi pusat perhatian dunia, baik dulu dan kini.
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, sebelum Mandat Inggris berakhir pada 14 Mei 1948, paramiliter Zionis sudah memulai operasi militer untuk menghancurkan kota-kota dan desa-desa Palestina guna memperluas perbatasan negara Zionis yang akan lahir.
Pada bulan April 1948, lebih dari 100 pria, wanita dan anak-anak Palestina dibunuh di desa Deir Yassin di pinggiran Yerusalem.
Hal ini menentukan jalannya operasi selanjutnya, dan dari tahun 1947 hingga 1949, lebih dari 500 desa, kota kecil dan besar di Palestina dihancurkan dalam apa yang oleh orang Palestina disebut sebagai Nakba, atau “bencana” dalam bahasa Arab.
Diperkirakan 15.000 warga Palestina terbunuh, termasuk dalam puluhan pembantaian.
Gerakan Zionis menguasai 78 persen wilayah bersejarah Palestina. Sisanya yang sebesar 22 persen dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.
Diperkirakan 750.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Saat ini keturunan mereka hidup sebagai enam juta pengungsi di 58 kamp kumuh di seluruh Palestina dan di negara-negara tetangga seperti Lebanon, Suriah, Yordania dan Mesir.
Pada tanggal 15 Mei 1948, Israel mengumumkan pendiriannya.
Baik Nakba dan Naksa kerap dikaitkan dengan penderitaan dan perjuangan rakyat Palestina dalam melawan penjajahan Israel. Itu juga menunjukkan kekuatan bangsa Palestina dalam menunjukkan eksistensi mereka yang menjadi pusat perhatian dunia, baik dulu dan kini.
Berikut adalah perbedaan nakba dan naksa dalam konteks sejarah.
Nakba
Foto/Reuters
Melansir Al Jazeera, sebelum Mandat Inggris berakhir pada 14 Mei 1948, paramiliter Zionis sudah memulai operasi militer untuk menghancurkan kota-kota dan desa-desa Palestina guna memperluas perbatasan negara Zionis yang akan lahir.
Pada bulan April 1948, lebih dari 100 pria, wanita dan anak-anak Palestina dibunuh di desa Deir Yassin di pinggiran Yerusalem.
Hal ini menentukan jalannya operasi selanjutnya, dan dari tahun 1947 hingga 1949, lebih dari 500 desa, kota kecil dan besar di Palestina dihancurkan dalam apa yang oleh orang Palestina disebut sebagai Nakba, atau “bencana” dalam bahasa Arab.
Diperkirakan 15.000 warga Palestina terbunuh, termasuk dalam puluhan pembantaian.
Gerakan Zionis menguasai 78 persen wilayah bersejarah Palestina. Sisanya yang sebesar 22 persen dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.
Diperkirakan 750.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Saat ini keturunan mereka hidup sebagai enam juta pengungsi di 58 kamp kumuh di seluruh Palestina dan di negara-negara tetangga seperti Lebanon, Suriah, Yordania dan Mesir.
Pada tanggal 15 Mei 1948, Israel mengumumkan pendiriannya.