Israel Klaim Mampu Berperang di 2 Front dengan Hamas dan Hizbullah
loading...
A
A
A
GAZA - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim mereka mampu bertempur di dua front yang berbeda yakni melawan Hamas dan Hizbullah.
Ketika ditanya apakah Israel mampu mengobarkan perang di dua front, Juru bicara IDF Letkol Richard Hecht mengatakan: "Tentu saja kita bisa. Tapi tingkat kekerasannya akan sangat, sangat buruk. Tapi tentu saja kita bisa."
Selain itu, Hecht mengatakan pada sebuah pengarahan hari Selasa bahwa pemboman IDF “dipimpin oleh intelijen,” karena jumlah korban di Gaza meningkat.
Hampir 3.000 orang telah tewas dalam serangan udara Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Hecht mengutuk beredarnya video yang menunjukkan salah satu sandera yang ditahan oleh Hamas sebagai “perang psikologis.” “Ini adalah pedoman ISIS,” katanya.
Hecht menuduh Hamas mencuri bahan bakar dan makanan dari badan bantuan PBB di Gaza.
Kemudian, Hecht mengatakan ada tembakan lebih lanjut pada hari Selasa di seberang perbatasan dari Lebanon. Sebuah rudal anti-tank telah ditembakkan, menyebabkan beberapa orang terluka, dan pasukan Israel membalas tembakan.
“Aturan keterlibatan kami di perbatasan sangat jelas saat ini: Siapa pun yang mendekati pagar akan ditembak,” kata Hecht mengenai perbatasan utara.
Dia memperingatkan bahwa Lebanon perlu bertanya pada dirinya sendiri: “Apakah mereka ingin mempertaruhkan masa depan mereka demi Hamas? Orang-orang di Lebanon pasti menanyakan hal itu pada diri mereka sendiri.”
Ketika ditanya apakah Israel mampu mengobarkan perang di dua front, Juru bicara IDF Letkol Richard Hecht mengatakan: "Tentu saja kita bisa. Tapi tingkat kekerasannya akan sangat, sangat buruk. Tapi tentu saja kita bisa."
Selain itu, Hecht mengatakan pada sebuah pengarahan hari Selasa bahwa pemboman IDF “dipimpin oleh intelijen,” karena jumlah korban di Gaza meningkat.
Hampir 3.000 orang telah tewas dalam serangan udara Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Hecht mengutuk beredarnya video yang menunjukkan salah satu sandera yang ditahan oleh Hamas sebagai “perang psikologis.” “Ini adalah pedoman ISIS,” katanya.
Hecht menuduh Hamas mencuri bahan bakar dan makanan dari badan bantuan PBB di Gaza.
Kemudian, Hecht mengatakan ada tembakan lebih lanjut pada hari Selasa di seberang perbatasan dari Lebanon. Sebuah rudal anti-tank telah ditembakkan, menyebabkan beberapa orang terluka, dan pasukan Israel membalas tembakan.
“Aturan keterlibatan kami di perbatasan sangat jelas saat ini: Siapa pun yang mendekati pagar akan ditembak,” kata Hecht mengenai perbatasan utara.
Dia memperingatkan bahwa Lebanon perlu bertanya pada dirinya sendiri: “Apakah mereka ingin mempertaruhkan masa depan mereka demi Hamas? Orang-orang di Lebanon pasti menanyakan hal itu pada diri mereka sendiri.”
(ahm)