China Tutup Laut Kuning Dekat Korut untuk Latihan Perang Besar-besaran

Sabtu, 05 Agustus 2017 - 08:02 WIB
China Tutup Laut Kuning...
China Tutup Laut Kuning Dekat Korut untuk Latihan Perang Besar-besaran
A A A
BEIJING - Pemerintah China mengumumkan wilayah Laut Kuning seluas Virginia Barat terlarang bagi kapal-kapal sipil. Sebab, laut yang dekat dengan pantai Korea Utara (Korut) itu akan digunakan untuk latihan perang besar-besaran selama tiga hari, mulai Sabtu (5/8/2017).

Manuver Angkatan Laut China berskala besar di Laut Kuning ini merupakan yang kedua setelah latihan perang di wilayah yang sama pada akhir Juli lalu.

Dalam pengumuman tersebut, China mengatakan bahwa latihan perang Angkatan Laut akan berlangsung antara pukul 06.00 pagi pada hari Sabtu hingga Selasa pukul 18.00 petang. Latihan akan melibatkan ”operasi militer berskala besar”. Namun, China tak merinci jumlah kekuatan yang dikerahkan dalam manuver ini.

Tahun lalu, Beijing menugaskan 18 kapal militernya. Sedangkan pada saat ini, China mengoperasikan satu kapal induk buatan Soviet. Negara itu juga sedang membangun kapal induk sendiri di galangan kapal lokal.

Menurut analis, pilihan waktu dan lokasi untuk latihan perang China saat ini lebih berkaitan dengan penegasan ulang kekuatan regional Beiing daripada kebutuhan mendesak untuk menguji perangkat keras baru.

”Ini adalah bagian yang sangat normal dari diplomasi—ada pembicaraan dan negosiasi—,namun selalu ada latar belakang semacam pemukulan genderang,” kata Collin Koh dari Nanyang Technological University, Singapura, kepada South China Morning Post (SCMP).

Menurutnya, manuver besar-besaran China di dekat pantai Korut ini merupakan pesan untuk Amerika Serikat (AS) bahwa Korut di bawah perlindungannya.

Koh memperingatkan bahwa latihan tidak mewakili eskalasi langsung, di mana ada unsur “bahaya” dari kekuatan regional yang dipersenjatai cukup banyak dan beroperasi di tempat yang sangat terbatas.

Ketegangan di semenanjung Korea terus memanas setelah Korut meluncurkan rudal balistik pada 28 Juli yang oleh rezim Kim Jong-un diklaim sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM). Pyongyang juga sesumbar bahwa rudal mereka kini mampu mencapai seluruh daratan AS.

Baca Juga: Media Korut: Ada Banyak 'Hadiah Tak Terduga' untuk 'Bajingan' AS

Retorika perang juga terus digencarkan Rodong Sinmun, media Partai Buruh—partai berkuasa di Korut—dengan klaim bahwa Pyongyang memiliki banyak “paket hadiah tak terduga” untuk Washington. Paket hadiah yang dimaksud diduga rudal-rudal yang siap diluncurkan.

Surat kabar itu melalui editorialnya juga sesumbar bahwa kekuatan Korut kini mampu memaksa AS menyerah.

”Setiap menit dan setiap detik, kenyataan baru bahwa daratan AS berada di ujung pisau hidup dan mati, memaksa pemerintah AS untuk melambaikan bendera putih dan secara mendasar mengubah kebijakan Korea Utara-nya,” tulis surat kabar Pyongyang tersebut.

”Ini bukan denuklirisasi Korea Utara, tapi keamanan daratan AS yang harus menjadi prioritas utama administrasi Trump.”

Latihan perang Angkatan Laut China berlangsung saat Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu di Manila dalam sebuah forum diplomat tinggi ASEAN.

Perundingan mereka kemungkinan akan menyinggung masalah sanksi potensial terhadap Korut atas uji rudalnya. Isu lain yang berpotensi diangkat adalah terkait ketegangan Washington dan Beijing mengenai perdagangan dan penempatan sistem anti-rudal THAAD AS di Korea Selatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1293 seconds (0.1#10.140)