Media Korut: Ada Banyak 'Hadiah Tak Terduga' untuk 'Bajingan' AS

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 09:30 WIB
Media Korut: Ada Banyak...
Media Korut: Ada Banyak 'Hadiah Tak Terduga' untuk 'Bajingan' AS
A A A
PYONGYANG - Surat kabar partai berkuasa Korut, Rodong Sinmun, membanggakan tes rudal balistik antarbenua (ICBM) rezim Kim Jong-un. Media itu meledek Amerika Serikat (AS) dengan sebutan “bajingan” dan mengklaim, ada banyak “paket hadiah tak terduga” untuk Washington.

Ancaman yang disebut sebagai “hadiah tak terduga” dari Korut itu muncul dalam editorial media tersebut dengan judul “Heed the Warning of Juche Korea”. Menurut editorial yang diterbitkan hari Kamis, Korut akan memaksa administrasi Trump untuk "melambaikan bendera putih".

”Setiap menit dan setiap detik, kenyataan baru bahwa daratan AS berada di ujung pisau hidup dan mati, memaksa pemerintah AS untuk melambaikan bendera putih dan secara mendasar mengubah kebijakan Korea Utara-nya,” bunyi penggalan editorial tersebut.

”Ini bukan denuklirisasi Korea Utara, tapi keamanan daratan AS yang seharusnya menjadi prioritas utama administrasi Trump,” lanjut tulisan surat kabar yang dikelola Partai Buruh Korut. “Ada lebih banyak ‘paket hadiah lain’ yang akan menuju ke ‘bajingan’ Amerika.”

Korut bersikeras meminta pemerintah Trump mengubah kebijakan bermusuhan terhadap Pyongyang.

”Jika AS masih menolak untuk menerima permintaan yang realistis tersebut dan dengan gigih menjalankan kebijakan bermusuhan melawan Korea Utara untuk menyelamatkan muka, dia akan menerima paket hadiah tak terduga yang akan terus kami kirim,” imbuh editorial media Korut yang dilansir Fox News, Jumat (4/8/2017).

Tak dijelaskan maksud “paket hadiah” untuk AS. Namun, Korut kerap menggunakan istilah itu untuk menggambarkan tes rudal yang kerap membuat AS marah.

Ancaman terbaru yang disuarakan media Korut itu muncul saat komandan Angkatan Udara Pasifik AS, Jenderal Terrence J. O'Shaughnessy, mengatakan bahwa AS dan sekutu-sekutunya siap untuk menggunakan kekuatan yang cepat, mematikan dan luar biasa, jika diperlukan untuk melawan rezim Kim Jong-un.

”Korea Utara tetap merupakan ancaman paling mendesak bagi stabilitas regional,” kata Jenderal O'Shaughnessy.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4402 seconds (0.1#10.140)