Terungkap, Intel AS di Israel Juga Gagal Deteksi Serangan Dahsyat Hamas
loading...
A
A
A
AS juga memiliki pangkalan lain di Israel, banyak di antaranya yang menyimpan senjata dan amunisi di gudang-gudang raksasa, perlengkapan yang diperuntukkan bagi pasukan militer AS, jika mereka dikerahkan ke Israel untuk melakukan pertahanan.
Semua pangkalan itu selalu waspada terhadap kemungkinan serangan teroris.
Pasukan AS (saat ini Tim Tempur Brigade Infanteri ke-56 dari Garda Nasional Texas) hadir di Semenanjung Sinai sebagai bagian dari Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO), sebuah organisasi internasional yang memelihara perjanjian perjanjian antara Mesir dan Israel dengan menyediakan pasukan militer penyangga.
Di Amerika Serikat, Divisi Infanteri ke-42, yang berpusat pada Garda Nasional New York, terus-menerus menilai situasi keamanan, menjadi unit utama yang ditugaskan dalam rencana perang Israel jika Amerika Serikat harus mengerahkan pasukannya.
Menurut sumber militer, baik MFO maupun Infanteri ke-42 tidak mendeteksi atau menerima informasi intelijen apa pun yang mengindikasikan kemungkinan serangan Hamas.
Para pejabat menambahkan bahwa NSA, yang juga menguping komunikasi Israel dan Palestina, secara sepihak dan bersama dengan mitra Israelnya, tidak mendeteksi persiapan serangan tersebut.
Menanggapi permintaan komentar mengenai intelijen AS di Timur Tengah, seorang pejabat militer AS mengatakan pihaknya tidak akan mengomentari secara spesifik pembagian intelijen tersebut.
“Saat ini, kami fokus memberikan dukungan kepada rakyat Israel. Kami memiliki kemitraan yang erat dengan Israel dan selalu berbagi informasi intelijen tepat waktu mengenai ancaman di kawasan dengan mitra kami," katanya.
Semua pangkalan itu selalu waspada terhadap kemungkinan serangan teroris.
Pasukan AS (saat ini Tim Tempur Brigade Infanteri ke-56 dari Garda Nasional Texas) hadir di Semenanjung Sinai sebagai bagian dari Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO), sebuah organisasi internasional yang memelihara perjanjian perjanjian antara Mesir dan Israel dengan menyediakan pasukan militer penyangga.
Di Amerika Serikat, Divisi Infanteri ke-42, yang berpusat pada Garda Nasional New York, terus-menerus menilai situasi keamanan, menjadi unit utama yang ditugaskan dalam rencana perang Israel jika Amerika Serikat harus mengerahkan pasukannya.
Menurut sumber militer, baik MFO maupun Infanteri ke-42 tidak mendeteksi atau menerima informasi intelijen apa pun yang mengindikasikan kemungkinan serangan Hamas.
Para pejabat menambahkan bahwa NSA, yang juga menguping komunikasi Israel dan Palestina, secara sepihak dan bersama dengan mitra Israelnya, tidak mendeteksi persiapan serangan tersebut.
Menanggapi permintaan komentar mengenai intelijen AS di Timur Tengah, seorang pejabat militer AS mengatakan pihaknya tidak akan mengomentari secara spesifik pembagian intelijen tersebut.
“Saat ini, kami fokus memberikan dukungan kepada rakyat Israel. Kami memiliki kemitraan yang erat dengan Israel dan selalu berbagi informasi intelijen tepat waktu mengenai ancaman di kawasan dengan mitra kami," katanya.
(mas)