Putin: Rusia Siap Mediasi Konflik Palestina dan Israel

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 00:45 WIB
loading...
Putin: Rusia Siap Mediasi...
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/sputnik
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada pertemuan Dewan Kepala Negara CIS bahwa Moskow siap menjadi penengah dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.

“Upaya kolektif lebih dari diperlukan demi kepentingan gencatan senjata dini dan stabilisasi situasi di lapangan. Saya ingin menekankan bahwa Rusia siap berkoordinasi dengan semua mitra yang berpikiran konstruktif. Kami berangkat dari keyakinan bahwa tidak ada alternatif lain untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel melalui negosiasi,” ujar Putin.

Mengomentari situasi saat ini di wilayah tersebut, presiden Rusia mengatakan korban sipil dalam konflik tersebut tidak dapat diterima.

“Hal yang paling penting adalah korban sipil tidak dapat diterima. Hal utama saat ini adalah menghentikan pertumpahan darah,” tegas Putin.

Amerika Serikat berupaya menyelesaikan masalah politik Palestina-Israel dengan bantuan langkah-langkah insentif ekonomi tertentu, menurut Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Memburuknya situasi di Timur Tengah adalah akibat dari kegagalan kebijakan Amerika Serikat, yang tidak peduli untuk menemukan kompromi dalam konflik Palestina-Israel,” tegas pemimpin Rusia tersebut.

“Kuartet mediator internasional Timur Tengah tidak digunakan. Dengan dalih yang tidak masuk akal, Amerika Serikat sebenarnya memblokir format ini, yang unik dan, memiliki mandat yang disetujui oleh resolusi PBB yang relevan. Sebuah upaya telah dilakukan, dengan bantuan langkah-langkah insentif ekonomi tertentu, untuk memecahkan masalah politik, masalah mendasar, dan yaitu pembentukan negara Palestina yang merdeka,” papar Putin pada pertemuan Dewan Kepala Negara CIS.



Putin menjelaskan, penggunaan alat berat oleh Israel sebagai bagian dari operasi darat di wilayah permukiman Jalur Gaza adalah masalah yang kompleks, penuh dengan konsekuensi serius, dan tanpa peralatan, akan lebih sulit untuk melakukan operasi semacam itu.

“Kami mendengar tentang rencana untuk mempersiapkan operasi darat di Jalur Gaza. Namun Anda dan saya memahami, secara semi-profesional, bahwa penggunaan alat berat di wilayah permukiman adalah masalah yang kompleks, penuh dengan konsekuensi serius bagi semua pihak. Dan tanpa peralatan, akan lebih sulit untuk melakukan operasi yang sama di bangunan tempat tinggal yang sama,” ungkap Putin.

Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya meminta kedua pihak menghentikan permusuhan. Moskow mencatat penyelesaian krisis ini hanya mungkin dilakukan berdasarkan formula “dua negara” yang didukung Dewan Keamanan PBB, yang mengatur pembentukan negara Palestina merdeka dalam perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran yang mengejutkan terhadap Israel dari Jalur Gaza, yang mendorong Israel menyatakan keadaan perang keesokan harinya dan melancarkan serangan balasan.

Pada Senin, Israel memerintahkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta orang. Rezim Zionis memutus pasokan air, makanan dan bahan bakar di Gaza.

Israel dan Palestina telah melaporkan masing-masing lebih dari 1.000 kematian dan ribuan orang terluka akibat eskalasi tersebut.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0828 seconds (0.1#10.140)