Mesir Buka Koridor Udara untuk Bantuan ke Jalur Gaza
loading...
A
A
A
KAIRO - Kementerian Luar Negeri Mesir mengumumkan memfasilitasi penerbangan bantuan internasional ke Jalur Gaza di Bandara Internasional El-Arish di Sinai utara. Mereka menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terkena dampak blokade militer Israel.
“Perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza terbuka untuk bisnis dan belum ditutup sepenuhnya,” kata Kementerian Luar Negeri Mesir, seraya menambahkan bahwa sisi Palestina telah dirusak oleh penembakan Israel yang berulang kali.
“Mesir menuntut agar Israel menahan diri untuk tidak menyerang perbatasan di sisi Palestina sehingga upaya perbaikan dan rekonstruksi berhasil dan memungkinkannya berfungsi sebagai pos pemeriksaan dan jalur kehidupan bagi saudara-saudara Palestina,” imbau kementerian tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/10/2023).
Kairo, yang berbatasan dengan bagian selatan wilayah pantai sempit di Laut Mediterania, telah menyatakan keprihatinannya atas blokade total yang dilakukan pasukan Israel.
Bandara El-Arish Mesir, yang terletak sekitar 45 kilometer dari perbatasan Jalur Gaza, siap menerima kiriman bantuan dari Qatar dan Yordania, namun bantuan tersebut tidak akan dikirimkan sampai koridor kemanusiaan didirikan, lapor Reuters, mengutip sumber keamanan Mesir.
“Tidak ada pembenaran untuk menargetkan warga sipil dan membuat mereka melakukan pembunuhan, pengepungan, kelaparan atau pengusiran, dengan cara yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip hukum internasional dan kemanusiaan,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada konferensi pers.
Pasukan Pertahanan Israel telah menjatuhkan bom dan memutus pasokan air serta listrik ke daerah kantong Palestina yang padat penduduknya, yang dilaporkan menyebabkan penduduknya putus asa mendapatkan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Militer Israel mengatakan blokade akan tetap berlaku sampai Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai sebagian besar Gaza, membebaskan puluhan sandera yang ditangkap dalam invasi berdarah akhir pekan lalu.
“Perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza terbuka untuk bisnis dan belum ditutup sepenuhnya,” kata Kementerian Luar Negeri Mesir, seraya menambahkan bahwa sisi Palestina telah dirusak oleh penembakan Israel yang berulang kali.
“Mesir menuntut agar Israel menahan diri untuk tidak menyerang perbatasan di sisi Palestina sehingga upaya perbaikan dan rekonstruksi berhasil dan memungkinkannya berfungsi sebagai pos pemeriksaan dan jalur kehidupan bagi saudara-saudara Palestina,” imbau kementerian tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/10/2023).
Kairo, yang berbatasan dengan bagian selatan wilayah pantai sempit di Laut Mediterania, telah menyatakan keprihatinannya atas blokade total yang dilakukan pasukan Israel.
Bandara El-Arish Mesir, yang terletak sekitar 45 kilometer dari perbatasan Jalur Gaza, siap menerima kiriman bantuan dari Qatar dan Yordania, namun bantuan tersebut tidak akan dikirimkan sampai koridor kemanusiaan didirikan, lapor Reuters, mengutip sumber keamanan Mesir.
“Tidak ada pembenaran untuk menargetkan warga sipil dan membuat mereka melakukan pembunuhan, pengepungan, kelaparan atau pengusiran, dengan cara yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip hukum internasional dan kemanusiaan,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada konferensi pers.
Pasukan Pertahanan Israel telah menjatuhkan bom dan memutus pasokan air serta listrik ke daerah kantong Palestina yang padat penduduknya, yang dilaporkan menyebabkan penduduknya putus asa mendapatkan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Militer Israel mengatakan blokade akan tetap berlaku sampai Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai sebagian besar Gaza, membebaskan puluhan sandera yang ditangkap dalam invasi berdarah akhir pekan lalu.