Balas Sanksi, Moskow Pangkas Staf Diplomatik AS di Rusia

Sabtu, 29 Juli 2017 - 00:13 WIB
Balas Sanksi, Moskow Pangkas Staf Diplomatik AS di Rusia
Balas Sanksi, Moskow Pangkas Staf Diplomatik AS di Rusia
A A A
MOSKOW - Pemerintah Presiden Vladimir Putin akan memangkas jumlah staf diplomatik Amerika Serikat (AS) di Rusia menjadi 455 orang setelah Senat AS menyetujui penjatuhan sanksi baru terhadap Moskow. Rumah kedutaan AS dan fasilitasnya di Moskow juga disita sebagai pembalasan dari Rusia.

Langkah pembalasan Moskow ini akan membuat sejumlah diplomat Washington harus hengkang dari Rusia dengan tenggat waktu hingga 1 September 2017. Sedangkan penyitaan rumah kedutaan AS dan fasilitasnya berlaku mulai 1 Agustus 2017.

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (28/7/2017), mengatakan bahwa AS harus mengurangi personel kedutaannya di Moskow dan jumlah konsulatnya di St Petersburg, Ekaterinburg, dan Vladivostok.

Baca Juga: Senat AS 'Tampar' Rusia dengan Sanksi Baru

Seperti diberitakan sebelumnya, Senat AS menyetujui sanksi baru terhadap Rusia atas aneksasi Crimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan dugaan adanya campur tangan Rusia dalam pemilu AS tahun 2016.

Senat AS dengan suara 98-2 mengesahkan rancangan undang-undang penjatuhan sanksi baru tersebut pada Kamis malam waktu setempat. Parlemen atau DPR AS sebelumnya juga mengesahkan rancangan undang-undang tersebut dengan suara 419-3.

Langkah pembalasan dari Kremlin ini terjadi beberapa bulan setelah pemerintahan Barack Obama memerintahkan penyitaan dua kantor diplomatik Rusia dan mengusir 35 diplomat Rusia sebagai respons atas dugaan serangan siber terhadap Partai Demokrat AS dan tim kampanye kandidat presiden Hillary Clinton saat pemilu 2016.

Baca Juga: DPR Amerika Setuju Rusia 'Dihajar' Sanksi Baru

Presiden Putin saat itu memilih untuk tidak membalas tindakan pemerintah Obama karena menaruh harapan baik dari terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru AS. Namun, di era Trump, AS masih menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow yang memaksa Rusia untuk membalasnya.

“Pengusiran diplomat Rusia oleh AS jelas-jelas melanggar Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik dan norma-norma diplomatik yang diterima secara umum,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Menurut kementerian itu, tuduhan bahwa Rusia mencampuri pemilu AS benar-benar palsu. ”Hubungan dengan Rusia telah jelas menjadi sandera bagi pertempuran politik domestik di Amerika,” lanjut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

”Meskipun ‘ledakan’ oleh Washington terus-menerus, kami terus dan terus bersikap secara bertanggung jawab dan menahan diri,” imbuh kementerian itu, seperti dilansir IB Times, Sabtu (29/7/2017).

“Namun, kejadian terakhir menunjukkan bahwa Russophobia dan jalannya konfrontasi terbuka dengan negara kita telah mengakar.”

Saat ini belum jelas berapa banyak diplomat AS yang harus meninggalkan Rusia. Namun, kantor berita Interfax mengutip seorang sumber mengatakan bahwa ratusan staf diplomatik harus hengkang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5941 seconds (0.1#10.140)