Israel Bikin Al-Aqsa Kritis, Palestina Minta Perlindungan DK PBB

Rabu, 26 Juli 2017 - 01:08 WIB
Israel Bikin Al-Aqsa...
Israel Bikin Al-Aqsa Kritis, Palestina Minta Perlindungan DK PBB
A A A
NEW YORK - Utusan Palestina untuk PBB, Riyadh Mansour, mengatakan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB bahwa situasi di kompleks Masjid Al-Aqsa berada di titik kritis akibat aksi nekat Israel.

Palestina meminta perlindungan DK PBB dari agenda nekat dan tindakan destruktif Israel.

Permintaan Palestina itu disampaikan Mansour dalam pidatonya di hadapan DK PBB hari Selasa.”Kebuntuan konflik agama berkembang dengan cepat saat Israel terus melakukan tindakan ilegal di Yerusalem Timur yang diduduki,” katanya.

Dia menuduh Israel berperilaku agresif dan melakukan pelanggaran provokatif atas status quo kompleks Masjid Al-Aqsa yang dikelola warga muslim.

Tuduhan itu merujuk pada penutupan singkat situs suci tersebut setelah serangan tiga pria bersenjata yang menewaskan dua polisi Israel pada 14 Juli. Israel membuka lagi masjid itu dengan aturan baru, yakni pemasangan CCTV dan detektor logam. Atas rekomendasi badan keamanan Israel, detektor logam telah dilepas kemarin.

”Kami jelas-jelas berada di titik kritis,” kata Mansour. ”Oleh karena itu, kami harus sekali lagi memperingatkan terhadap bahaya provokasi dan hasutan semacam itu, dan memicu siklus kekerasan lagi pastinya akan memiliki konsekuensi luas,” ujar Mansour, yang dilansir Al Jazeera, Rabu (26/7/2017).

Protes CCTV

Sementara itu, di Yerusalem Timur, para pemimpin muslim mendesak umat Islam untuk terus melakukan protes dengan salat di luar dan tidak memasuki kompleks suci tersebut, meski Israel melepas detektor logam yang telah memicu ketegangan.

Sheikh Najeh Bakirat, Kepala Urusan Masjid al-Aqsa, mengatakan pada hari Selasa bahwa tindakan Israel tersebut tidak memenuhi tuntutan para jemaah muslim karena kamera keamanan tetap ada.

Sheikh Raed Saleh, seorang pejabat di Masjid Al-Aqsa, mengatakan bahwa orang-orang Palestina akan tidak pernah menerima status yang ada saat ini. ”Kecuali jika semua yang ditambahkan (Israel) setelah 14 Juli telah dihapus,” ujarnya.

”Gambar sampai saat ini tidak jelas, mereka melakukannya di tengah malam, di sampul kegelapan, seperti kelelawar. Tuhan tahu apa yang akan kita bangun keesokan paginya,” lanjut Saleh.

Pemerintah Israel sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan mengganti detektor logam dengan pengaturan keamanan baru sesuai teknologi canggih. Namun, butuh waktu enam bulan untuk memasangnya.
(mas)
Berita Terkait
Biadab, Israel Bunuh...
Biadab, Israel Bunuh 172 Warga Palestina Sejak Awal Tahun 2023
Pakar PBB Kecam Hukuman...
Pakar PBB Kecam Hukuman Kolektif pada Rakyat Palestina oleh Israel
Palestina Tempuh Langkah...
Palestina Tempuh Langkah Hukum Internasional Lawan Israel
PBB Desak Israel Batalkan...
PBB Desak Israel Batalkan Rencana Caplok Wilayah Palestina
Presiden PBB: Dua Negara,...
Presiden PBB: Dua Negara, Solusi Tunggal Selesaikan Konflik Israel-Palestina
Sederet Fakta Mundurnya...
Sederet Fakta Mundurnya Direktur HAM PBB
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
1 jam yang lalu
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
3 jam yang lalu
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
4 jam yang lalu
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
5 jam yang lalu
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
6 jam yang lalu
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
6 jam yang lalu
Infografis
Militer Israel Akui...
Militer Israel Akui Gagal Hadapi Operasi Badai al-Aqsa 7 Oktober
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved