Afghanistan Kembali Digoyang Gempa Dahsyat Magnitudo 6,3
loading...
A
A
A
KABUL - Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter melanda Afghanistan barat, hanya beberapa hari setelah serangkaian gempa mematikan yang menewaskan lebih dari 2.400 orang.
Gempa dahsyat melanda daerah dekat Herat, Ibu Kota provinsi Herat, pada Rabu (11/10/2023) dini hari waktu setempat.
Hanya ada sedikit informasi mengenai dampak langsung gempa tersebut.
Kantor gubernur Herat mengatakan ada “kerugian besar” di distrik-distrik dekat daerah yang rata dengan tanah akibat gempa sebelumnya.
The Associated Press, mengutip juru bicara Kementerian Penerangan Abdul Wahid Rayan, melaporkan setidaknya 80 orang terluka dan tanah longsor memblokir jalan raya utama Herat-Torghundi seperti dikutip dari Al Jazeera.
AP melaporkan gempa tersebut juga meratakan 700 rumah di desa Chahak, yang tidak tersentuh oleh gempa hari Sabtu dan gempa susulan yang terjadi setelahnya.
Gempa terbaru ini terjadi ketika warga Afghanistan masih belum pulih dari gempa berkekuatan 6,3 skala Richter dan gempa susulan yang terjadi di wilayah tersebut pada hari Sabtu lalu.
Menurut pejabat Taliban, setidaknya 2.445 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam gempa terburuk di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Petugas penyelamat dan relawan telah bekerja sepanjang waktu untuk mencoba menggali korban selamat dan jenazah dari reruntuhan desa yang rata dengan tanah sejak akhir pekan.
Upaya pemberian bantuan terhambat oleh buruknya infrastruktur di negara miskin tersebut setelah perang selama beberapa dekade dan menurunnya bantuan luar negeri.
Lihat Juga: Negara Mayoritas Islam yang Ikut Rayakan Kemenangan Pemberontak Suriah, Salah Satunya Anggota NATO
Gempa dahsyat melanda daerah dekat Herat, Ibu Kota provinsi Herat, pada Rabu (11/10/2023) dini hari waktu setempat.
Hanya ada sedikit informasi mengenai dampak langsung gempa tersebut.
Kantor gubernur Herat mengatakan ada “kerugian besar” di distrik-distrik dekat daerah yang rata dengan tanah akibat gempa sebelumnya.
The Associated Press, mengutip juru bicara Kementerian Penerangan Abdul Wahid Rayan, melaporkan setidaknya 80 orang terluka dan tanah longsor memblokir jalan raya utama Herat-Torghundi seperti dikutip dari Al Jazeera.
AP melaporkan gempa tersebut juga meratakan 700 rumah di desa Chahak, yang tidak tersentuh oleh gempa hari Sabtu dan gempa susulan yang terjadi setelahnya.
Gempa terbaru ini terjadi ketika warga Afghanistan masih belum pulih dari gempa berkekuatan 6,3 skala Richter dan gempa susulan yang terjadi di wilayah tersebut pada hari Sabtu lalu.
Menurut pejabat Taliban, setidaknya 2.445 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam gempa terburuk di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Petugas penyelamat dan relawan telah bekerja sepanjang waktu untuk mencoba menggali korban selamat dan jenazah dari reruntuhan desa yang rata dengan tanah sejak akhir pekan.
Upaya pemberian bantuan terhambat oleh buruknya infrastruktur di negara miskin tersebut setelah perang selama beberapa dekade dan menurunnya bantuan luar negeri.
Lihat Juga: Negara Mayoritas Islam yang Ikut Rayakan Kemenangan Pemberontak Suriah, Salah Satunya Anggota NATO
(ian)