Sebut Aksi Hamas Serangan Teroris, Mahathir: Barat Sesat dan Munafik!
loading...
A
A
A
"Selain tanah Palestina yang diperoleh Israel secara ilegal melalui perjanjian sepihak dan perjanjian dengan mantan penjajah Palestina, pemukim Israel juga secara paksa merampas tanah dan lahan pertanian milik warga Palestina," katanya.
Dikatakan oleh Mahathir, warga Palestina yang terusir dari tanah mereka dan segala upaya untuk mencari bentuk restitusi dari pemerintah Israel akan ditanggapi dengan kekerasan yang sering kali didukung oleh pasukan keamanan Israel yaitu Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Orang-orang Palestina, yang terpojok, sementara Gaza diubah menjadi penjara terbuka, melakukan upaya pembalasan secara sporadis, yang pada gilirannya dibalas dengan kekuatan penuh IDF dengan senjata yang dipasok oleh negara adidaya khususnya Amerika Serikat.
"Episode kali ini tidak ada bedanya dengan aksi balas dendam sebelumnya, hanya saja kali ini mungkin lebih terfokus dengan lebih banyak bantuan dari luar," kata Mahathir.
"Namun negara-negara Barat dan aparatnya terus melakukan kebohongan mereka, dengan narasi mereka bahwa permusuhan adalah tindakan teror yang dilakukan oleh teroris, mengabaikan fakta bahwa hal ini merupakan pembalasan dari masyarakat yang kebebasan dan hak atas tanahnya telah dirampas secara paksa," sambungnya.
Barat, kata Mahathir, menolak untuk melihat permusuhan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan Palestina yang menentang ketidakadilan yang dilakukan oleh rezim apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
"Negara-negara Barat dan AS adalah pihak yang melakukan apartheid, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama mereka mendukung rezim Israel yang keji," cetus Mahathir.
"Dengan demikian, segala upaya untuk menemukan solusi yang adil dan adil bagi rakyat Palestina akan menjadi sia-sia. Sementara itu, Israel diperkirakan akan melakukan genosida tanpa mendapat hukuman dan sama sekali mengabaikan hukum internasional," tukasnya.
Dikatakan oleh Mahathir, warga Palestina yang terusir dari tanah mereka dan segala upaya untuk mencari bentuk restitusi dari pemerintah Israel akan ditanggapi dengan kekerasan yang sering kali didukung oleh pasukan keamanan Israel yaitu Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Orang-orang Palestina, yang terpojok, sementara Gaza diubah menjadi penjara terbuka, melakukan upaya pembalasan secara sporadis, yang pada gilirannya dibalas dengan kekuatan penuh IDF dengan senjata yang dipasok oleh negara adidaya khususnya Amerika Serikat.
"Episode kali ini tidak ada bedanya dengan aksi balas dendam sebelumnya, hanya saja kali ini mungkin lebih terfokus dengan lebih banyak bantuan dari luar," kata Mahathir.
"Namun negara-negara Barat dan aparatnya terus melakukan kebohongan mereka, dengan narasi mereka bahwa permusuhan adalah tindakan teror yang dilakukan oleh teroris, mengabaikan fakta bahwa hal ini merupakan pembalasan dari masyarakat yang kebebasan dan hak atas tanahnya telah dirampas secara paksa," sambungnya.
Barat, kata Mahathir, menolak untuk melihat permusuhan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan Palestina yang menentang ketidakadilan yang dilakukan oleh rezim apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
"Negara-negara Barat dan AS adalah pihak yang melakukan apartheid, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama mereka mendukung rezim Israel yang keji," cetus Mahathir.
"Dengan demikian, segala upaya untuk menemukan solusi yang adil dan adil bagi rakyat Palestina akan menjadi sia-sia. Sementara itu, Israel diperkirakan akan melakukan genosida tanpa mendapat hukuman dan sama sekali mengabaikan hukum internasional," tukasnya.