Murka Lihat Israel Kocar-kacir Diserang Hamas, AS Peringatkan Hizbullah Lebanon
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperingatkan pihak ketiga agar tidak mencoba ikut campur dalam meningkatnya konflik antara kelompok pejuang Palestina Hamas dan Israel.
Peringatan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Peringatan tersebut khususnya diperluas ke kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon, menurut Blinken kepada State of the Union CNN pada Minggu (8/10/2023).
Menurut dia, tujuan utamanya adalah untuk memastikan Israel tidak menghadapi masalah di bidang lain.
“Salah satu alasan Presiden Biden sangat jelas sejak awal bahwa tidak ada pihak lain yang boleh mengambil keuntungan dari situasi ini adalah untuk melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa tidak ada pihak lain dalam konflik ini, termasuk Hizbullah di Lebanon,” ungkap Blinken.
Menteri Luar Negeri AS mengakui penembakan terhadap wilayah Israel, yang terjadi pada hari sebelumnya di bagian utara negara itu dan dikaitkan dengan aktivitas Hizbullah.
Serangan-serangan itu tampaknya berhenti setelah pembalasan Israel, menurut Blinken.
“Kami melihat adanya penembakan rudal yang terbatas yang datang dari Lebanon menuju Israel. Tampaknya hal itu sudah berhenti untuk saat ini. Israel segera merespons. Dan sampai sekarang, hal itu masih sepi tetapi itu adalah sesuatu yang kami perhatikan dengan sangat hati-hati,” ujar Blinken.
Eskalasi besar akhir pekan antara Israel dan Hamas yang berbasis di Gaza dimulai pada Sabtu pagi, ketika kelompok pejuang tersebut melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan.
Para penyerang menerobos beberapa titik di sepanjang perbatasan, menguasai instalasi militer dan menyerang permukiman Israel.
Selama serangan tersebut, sejumlah tentara Israel dan warga sipil terbunuh atau diculik, dan lebih dari 600 orang telah dipastikan tewas, menurut data dari ZAKA, kelompok sukarelawan yang menangani sisa-sisa jasad manusia setelah serangan di Israel.
Israel membalas dengan serangan udara besar-besaran di Gaza, serta mengerahkan kembali pasukan tambahan ke wilayah selatan negara itu sambil memanggil pasukan cadangan untuk lebih memperkuat barisan.
Negara ini secara resmi memasuki keadaan perang pada Minggu, ketika pemerintah menggunakan Pasal 40 Undang-Undang Dasar sebagai persiapan untuk operasi darat di Gaza.
Sebelumnya, Hizbullah memperingatkan mereka akan memasuki permusuhan dengan kekuatan penuh jika Israel melancarkan operasi terhadap wilayah Gaza Palestina.
Peringatan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Peringatan tersebut khususnya diperluas ke kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon, menurut Blinken kepada State of the Union CNN pada Minggu (8/10/2023).
Menurut dia, tujuan utamanya adalah untuk memastikan Israel tidak menghadapi masalah di bidang lain.
“Salah satu alasan Presiden Biden sangat jelas sejak awal bahwa tidak ada pihak lain yang boleh mengambil keuntungan dari situasi ini adalah untuk melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa tidak ada pihak lain dalam konflik ini, termasuk Hizbullah di Lebanon,” ungkap Blinken.
Menteri Luar Negeri AS mengakui penembakan terhadap wilayah Israel, yang terjadi pada hari sebelumnya di bagian utara negara itu dan dikaitkan dengan aktivitas Hizbullah.
Serangan-serangan itu tampaknya berhenti setelah pembalasan Israel, menurut Blinken.
“Kami melihat adanya penembakan rudal yang terbatas yang datang dari Lebanon menuju Israel. Tampaknya hal itu sudah berhenti untuk saat ini. Israel segera merespons. Dan sampai sekarang, hal itu masih sepi tetapi itu adalah sesuatu yang kami perhatikan dengan sangat hati-hati,” ujar Blinken.
Eskalasi besar akhir pekan antara Israel dan Hamas yang berbasis di Gaza dimulai pada Sabtu pagi, ketika kelompok pejuang tersebut melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan.
Para penyerang menerobos beberapa titik di sepanjang perbatasan, menguasai instalasi militer dan menyerang permukiman Israel.
Selama serangan tersebut, sejumlah tentara Israel dan warga sipil terbunuh atau diculik, dan lebih dari 600 orang telah dipastikan tewas, menurut data dari ZAKA, kelompok sukarelawan yang menangani sisa-sisa jasad manusia setelah serangan di Israel.
Israel membalas dengan serangan udara besar-besaran di Gaza, serta mengerahkan kembali pasukan tambahan ke wilayah selatan negara itu sambil memanggil pasukan cadangan untuk lebih memperkuat barisan.
Negara ini secara resmi memasuki keadaan perang pada Minggu, ketika pemerintah menggunakan Pasal 40 Undang-Undang Dasar sebagai persiapan untuk operasi darat di Gaza.
Sebelumnya, Hizbullah memperingatkan mereka akan memasuki permusuhan dengan kekuatan penuh jika Israel melancarkan operasi terhadap wilayah Gaza Palestina.
(sya)