Iran Sangkal Tudingan Bantu Hamas Rencanakan Serangan Kejutan terhadap Israel
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran membantah tuduhan pihaknya membantu pejuang Palestina merencanakan serangan mendadak terhadap Israel yang dilancarkan pada Sabtu pagi (7/10/2023).
“Keputusan yang diambil kelompok perlawanan Palestina sangat otonom dan selaras dengan kepentingan sah rakyat Palestina,” tegas misi diplomatik Iran untuk PBB dalam pernyataan kepada media.
Iran menegaskan, “Kami tidak terlibat dalam respons Palestina, karena hal ini hanya dilakukan oleh Palestina sendiri.”
Pada Minggu, Wall Street Journal (WSJ) mengutip beberapa sumber, termasuk anggota kelompok militan Hamas dan Hizbullah yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan petugas dari Korps Garda Revolusi Islam Iran telah membantu merencanakan serangan terhadap Israel sejak Agustus.
Mereka juga “memberi lampu hijau” untuk operasi tersebut pada pertemuan di Beirut, Lebanon, Senin lalu.
Juru bicara Hamas Ghazi Hamad mengatakan kepada BBC bahwa para pejuang mendapat “dukungan langsung” dari Iran.
Namun, pejabat Hamas lainnya Ali Baraka bersikeras dalam wawancara dengan NBC News bahwa Teheran belum diberitahu tentang 'Operasi Badai Al-Aqsa' sebelumnya. “Ini merupakan kejutan bagi semua orang, termasuk Iran,” ujar dia.
Meskipun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Gedung Putih belum melihat bukti keterlibatan Teheran, beberapa pejabat Israel dan Amerika menuduh Republik Islam tersebut berkolusi dengan Hamas.
Pejuang Palestina dan kelompok sekutunya melakukan serangan mendadak terhadap Israel dari Gaza, sekaligus menembakkan roket dan mengirimkan pasukan untuk menyusup ke permukiman Israel.
Pemerintah Israel membalasnya dengan menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan serangan udara ke Gaza.
Iran mendukung serangan tersebut dan mendesak negara-negara Muslim lainnya mendukung Palestina melawan Israel.
Lebih dari 700 warga Israel dan setidaknya 436 warga Palestina telah terbunuh sejak Sabtu.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
“Keputusan yang diambil kelompok perlawanan Palestina sangat otonom dan selaras dengan kepentingan sah rakyat Palestina,” tegas misi diplomatik Iran untuk PBB dalam pernyataan kepada media.
Iran menegaskan, “Kami tidak terlibat dalam respons Palestina, karena hal ini hanya dilakukan oleh Palestina sendiri.”
Pada Minggu, Wall Street Journal (WSJ) mengutip beberapa sumber, termasuk anggota kelompok militan Hamas dan Hizbullah yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan petugas dari Korps Garda Revolusi Islam Iran telah membantu merencanakan serangan terhadap Israel sejak Agustus.
Mereka juga “memberi lampu hijau” untuk operasi tersebut pada pertemuan di Beirut, Lebanon, Senin lalu.
Juru bicara Hamas Ghazi Hamad mengatakan kepada BBC bahwa para pejuang mendapat “dukungan langsung” dari Iran.
Namun, pejabat Hamas lainnya Ali Baraka bersikeras dalam wawancara dengan NBC News bahwa Teheran belum diberitahu tentang 'Operasi Badai Al-Aqsa' sebelumnya. “Ini merupakan kejutan bagi semua orang, termasuk Iran,” ujar dia.
Meskipun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Gedung Putih belum melihat bukti keterlibatan Teheran, beberapa pejabat Israel dan Amerika menuduh Republik Islam tersebut berkolusi dengan Hamas.
Pejuang Palestina dan kelompok sekutunya melakukan serangan mendadak terhadap Israel dari Gaza, sekaligus menembakkan roket dan mengirimkan pasukan untuk menyusup ke permukiman Israel.
Pemerintah Israel membalasnya dengan menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan serangan udara ke Gaza.
Iran mendukung serangan tersebut dan mendesak negara-negara Muslim lainnya mendukung Palestina melawan Israel.
Lebih dari 700 warga Israel dan setidaknya 436 warga Palestina telah terbunuh sejak Sabtu.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(sya)