Bercanda, Duterte akan Ucapkan Selamat untuk Pemerkosa Miss Universe

Minggu, 16 Juli 2017 - 04:30 WIB
Bercanda, Duterte akan Ucapkan Selamat untuk Pemerkosa Miss Universe
Bercanda, Duterte akan Ucapkan Selamat untuk Pemerkosa Miss Universe
A A A
DAVAO - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali membuat lelucon tentang pemerkosaan yang menuai kritik. Kali ini, dia bercanda dengan akan mengucapkan selamat bagi siapa pun yang memperkosa Miss Universe.

Candaan Duterte ini disampaikan saat dia memperingatkan eksekusi mati sebagai ganjaran bagi tersangka pemerkosa.

Duterte membuat lelucon tersebut dalam sebuah pidato kepada diplomat Filipina di kota kelahirannya di Davao selatan. Dalam pidato, dia kembali membela perangnya melawan narkoba yang menyebabkan ribuan orang tewas.

”Apa yang tidak saya sukai adalah anak-anak (diperkosa). Anda bisa main-main dengan, mungkin Miss Universe, mungkin saya bahkan akan mengucapkan selamat kepada Anda karena memiliki bola untuk memperkosa seseorang saat Anda tahu Anda akan mati untuk kejahatan Anda,” katanya mengacu pada hukuman mati bagi terpidana kasus pemerkosaan, seperti dilansir Philstar, Minggu (16/7/2017).

Lelucon itu merupakan yang terbaru dari serangkaian candaan kotor presiden yang membanggakan diri memiliki gundik ini.

Pada bulan Mei lalu, dia bercanda di hadapan tentara yang menjalankan misi tempur di Marawi, bahwa dia bersedia mengakui pemerkosaan yang dilakukan tentara Filipina selama misi tempur berlangsung. Komentar candaan itu dibuat sebagai jaminan bahwa dia mempertanggungjawabkan setiap tindakan tentara yang beperang di Marawi setelah pemberlakuan darurat militer.

Pada kampanye pemilihan presiden tahun 2016, Duterte juga membuat lelucon tentang perempuan Australia yang diperkosa dan dibunuh dalam kerusuhan di penjara Davao tahun 1989. Saat itu, Duterte mengatakan bahwa dia sebagai wali kota semestinya menjadi orang pertama yang memperkosa.

”Saya marah karena dia diperkosa, tapi dia sangat cantik, wali kota seharusnya yang pertama, sungguh sia-sia,” ucapnya kala itu.

Ana Santos, seorang jurnalis internasional yang berbasis di Manila yang juga advokat hak-hak perempuan, mengkritik keras lelucon pemerkosaan Duterte yang terus berlanjut. ”Telah mencapai titik frustrasi yang menjengkelkan,” kritik Ana Santos dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera.

”Lebih menakutkan dan lebih menjengkelkan bagi saya adalah orang masih menertawakannya,” katanya.

”Saya pikir tantangan bagi kita sekarang adalah tidak terbiasa. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah berhenti menertawakan lelucon pemerkosaan, karena ini tidak lucu.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4057 seconds (0.1#10.140)