Dahsyatnya Operasi Badai al-Aqsa dan Aksi Tipu-tipu Hamas terhadap Israel

Senin, 09 Oktober 2023 - 10:35 WIB
loading...
Dahsyatnya Operasi Badai...
Operasi Badai al-Aqsa Hamas terhadap Israel tewaskan lebih dari 700 orang. Serangan ini merupakan puncak dari taktik penipuan Hamas terhadap Israel. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Militer Israel mengakui dahsyatnya serangan besar-besaran Hamas, Operasi Badai al-Aqsa, yang menewaskan lebih dari 700 orang. Militer Zionis membandingkannya dengan serangan 11 September 2001 atau 9/11 di Amerika Serikat.

Sumber yang dekat dengan Hamas mengungkap bahwa operasi besar itu merupakan puncak dari kampanye penipuan yang hati-hati, yang membuat Israel lengah.

Serangan besar yang dimulai pada Sabtu itu diawali dengan tembakan ribuan roket dalam hitungan menit, yang gagal dicegat sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel.

Sesaat kemudian, ratusan milisi Hamas menggunakan buldoser, paralayang, dan sepeda motor memasuki kota-kota di Israel selatan untuk untuk menghadapi tentara paling kuat di Timur Tengah.



Serangan Hamas tersebut, merupakan kecolongan terburuk yang dialami Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak tentara Arab mengobarkan perang pada tahun 1973, menyusul dua tahun akal-akalan yang dilakukan Hamas—yang merahasiakan rencana militernya dan meyakinkan Israel bahwa mereka tidak ingin berperang.

Sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan sementara Israel diyakinkan bahwa mereka mampu membendung Hamas yang lelah dengan perang dengan memberikan insentif ekonomi kepada para pekerja Gaza, para pejuang kelompok tersebut dilatih, seringkali di depan mata.

Sumber ini memberikan banyak rincian mengenai serangan tersebut dan perkembangannya yang telah dikumpulkan oleh Reuters, Senin (9/10/2023).

Tiga sumber di lembaga keamanan Israel, yang seperti sumber lainnya meminta untuk tidak disebutkan namanya, juga berkontribusi dalam laporan ini.

“Hamas memberikan kesan kepada Israel bahwa mereka belum siap untuk berperang,” kata sumber yang dekat dengan Hamas, menggambarkan rencana serangan paling mengejutkan sejak Perang Yom Kippur 50 tahun lalu ketika Mesir dan Suriah mengejutkan Israel dan memaksa mereka untuk memperjuangkan kepentingannya untuk bertahan hidup.

“Hamas menggunakan taktik intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyesatkan Israel selama beberapa bulan terakhir, dengan memberikan kesan publik bahwa mereka tidak bersedia melakukan perlawanan atau konfrontasi dengan Israel sambil mempersiapkan operasi besar-besaran ini,” kata sumber tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)