Pemimpin Hamas: Israel Terbukti Tidak Bisa Memberikan Perlindungan bagi Negara Arab

Minggu, 08 Oktober 2023 - 17:05 WIB
loading...
Pemimpin Hamas: Israel Terbukti Tidak Bisa Memberikan Perlindungan bagi Negara Arab
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menegaskan Israel tidak bisa melindungi negara Arab. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas , mengatakan kepada negara-negara Arab bahwa Israel tidak dapat memberi mereka perlindungan apa pun meskipun ada pemulihan hubungan diplomatik baru-baru ini.

Hamas melancarkan serangan terbesar terhadap Israel pada hari Sabtu, menewaskan puluhan orang dan menyandera dalam serangan mendadak yang menggabungkan orang-orang bersenjata yang menyeberang ke Israel dengan rentetan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.

Israel mengatakan kelompok yang didukung Iran telah menyatakan perang ketika tentaranya mengkonfirmasi pertempuran dengan militan di beberapa kota Israel dan pangkalan militer di dekat Gaza, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk membalas.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Haniyeh berbicara kepada negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami mengatakan kepada semua negara, termasuk saudara-saudara Arab kami, bahwa entitas ini, yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri ketika menghadapi perlawanan, tidak dapat memberikan perlindungan apa pun kepada Anda,” katanya, dilansir Reuters.

“Semua perjanjian normalisasi yang Anda tandatangani dengan entitas tersebut tidak dapat menyelesaikan konflik (Palestina) ini.”



Pada tahun 2020, Israel mencapai normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain, serta meningkatkan hubungan dengan Maroko dan Sudan, meskipun pembicaraan dengan Palestina terhenti selama bertahun-tahun.

Arab Saudi dan Israel juga terlibat dalam perundingan yang dimediasi AS untuk menormalisasi hubungan, sebuah prospek yang menuai kecaman dari beberapa faksi Palestina.

Haniyeh juga mengatakan faksi-faksi bersenjata Palestina bermaksud memperluas pertempuran yang sedang berlangsung di Gaza hingga ke Tepi Barat dan Yerusalem. “Pertempuran tersebut berpindah ke jantung ‘entitas Zionis’,” katanya.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0892 seconds (0.1#10.140)