Ini Reaksi Dunia atas Perang Besar Hamas dan Israel
loading...
A
A
A
"Pemerintah mengutuk sekeras-kerasnya teror dan kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil tak berdosa," kata pemerintah Italia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya sedang berperang dan dia yakin negaranya akan menang.
“Musuh kita akan menanggung akibat yang belum pernah mereka ketahui,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka memantau dengan cermat situasi di Gaza dan melakukan kontak langsung dengan kepemimpinan perlawanan Palestina.
"Ini adalah tanggapan yang tegas terhadap pendudukan Israel yang terus berlanjut dan merupakan pesan kepada mereka yang mengupayakan normalisasi dengan Israel," kata Hizbullah.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri terhadap teror pemukim dan pasukan pendudukan Israel.
Hal itu disampaikannya pada pertemuan darurat yang diadakan di Ramallah dengan sejumlah pejabat tinggi Otoritas Palestina.
“Saya mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel yang sedang berlangsung. Agresi dan tindakan kekerasan yang tidak berdasar, terutama terhadap warga sipil, tidak dapat diterima. Pikiran dan doa kami menyertai semua orang yang terkena dampak peristiwa mengerikan ini,” tulis Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau di media sosial X.
Kementerian luar negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan terhadap rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dan menyerukan komunitas internasional untuk mencegah Israel menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk melancarkan perang yang tidak proporsional terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
Rusia mengatakan pihaknya melakukan kontak dengan Israel, Palestina dan negara-negara Arab sehubungan dengan meningkatnya konflik Israel-Palestina. Demikian laporan kantor berita Interfax dengan mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.
9. Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya sedang berperang dan dia yakin negaranya akan menang.
“Musuh kita akan menanggung akibat yang belum pernah mereka ketahui,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.
10. Hizbullah
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka memantau dengan cermat situasi di Gaza dan melakukan kontak langsung dengan kepemimpinan perlawanan Palestina.
"Ini adalah tanggapan yang tegas terhadap pendudukan Israel yang terus berlanjut dan merupakan pesan kepada mereka yang mengupayakan normalisasi dengan Israel," kata Hizbullah.
11. Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri terhadap teror pemukim dan pasukan pendudukan Israel.
Hal itu disampaikannya pada pertemuan darurat yang diadakan di Ramallah dengan sejumlah pejabat tinggi Otoritas Palestina.
12. Polandia
“Saya mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel yang sedang berlangsung. Agresi dan tindakan kekerasan yang tidak berdasar, terutama terhadap warga sipil, tidak dapat diterima. Pikiran dan doa kami menyertai semua orang yang terkena dampak peristiwa mengerikan ini,” tulis Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau di media sosial X.
13. Qatar
Kementerian luar negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan terhadap rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dan menyerukan komunitas internasional untuk mencegah Israel menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk melancarkan perang yang tidak proporsional terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
14. Rusia
Rusia mengatakan pihaknya melakukan kontak dengan Israel, Palestina dan negara-negara Arab sehubungan dengan meningkatnya konflik Israel-Palestina. Demikian laporan kantor berita Interfax dengan mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.