Donald Trump Dukung Jim Jordan Jadi Ketua DPR AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump , mendukung upaya anggota Kongres konservatif Jim Jordan untuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berikutnya.
“Dia akan menjadi Ketua DPR yang HEBAT,” kata Trump pada hari Jumat. "(Dia) mendapat dukungan penuh & total dari saya!" imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (6/10/2023).
Dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump mengatakan bahwa Jordan telah menjadi bintang jauh sebelum melakukan perjalanannya yang sangat sukses ke Washington.
"Dia KUAT dalam Kejahatan, Perbatasan, Militer/Dokter Hewan kita, & Amandemen ke-2," tambahnya.
Jordan (59) adalah salah satu anggota Partai Republik pertama yang bergabung dalam persaingan untuk menggantikan Kevin McCarthy, yang digulingkan oleh anggota partainya sendiri pekan ini.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah seorang Ketua kalah dalam mosi tidak percaya.
Jordan adalah salah satu pembela mantan presiden AS itu yang paling vokal di Kongres.
Tokoh konservatif garis keras dari Ohio, yang saat ini menjalani masa jabatannya yang kesembilan, juga memimpin penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.
Dia adalah ketua pendiri Kaukus Kebebasan DPR pada tahun 2015, sebuah kelompok garis keras yang mengganggu. Oleh salah satu mantan ketua Partai Republik kelompok ini diberi label "teroris legislatif".
“Dia akan menjadi Ketua DPR yang HEBAT,” kata Trump pada hari Jumat. "(Dia) mendapat dukungan penuh & total dari saya!" imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (6/10/2023).
Dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump mengatakan bahwa Jordan telah menjadi bintang jauh sebelum melakukan perjalanannya yang sangat sukses ke Washington.
"Dia KUAT dalam Kejahatan, Perbatasan, Militer/Dokter Hewan kita, & Amandemen ke-2," tambahnya.
Jordan (59) adalah salah satu anggota Partai Republik pertama yang bergabung dalam persaingan untuk menggantikan Kevin McCarthy, yang digulingkan oleh anggota partainya sendiri pekan ini.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah seorang Ketua kalah dalam mosi tidak percaya.
Jordan adalah salah satu pembela mantan presiden AS itu yang paling vokal di Kongres.
Tokoh konservatif garis keras dari Ohio, yang saat ini menjalani masa jabatannya yang kesembilan, juga memimpin penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.
Dia adalah ketua pendiri Kaukus Kebebasan DPR pada tahun 2015, sebuah kelompok garis keras yang mengganggu. Oleh salah satu mantan ketua Partai Republik kelompok ini diberi label "teroris legislatif".