Putin Blak-blakan Soal Tingkah Armenia dan Eksodus Besar-besaran dari Nagorno-Karabakh

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 11:01 WIB
loading...
A A A
Meskipun Azerbaijan selalu bersikeras Karabakh adalah bagian dari wilayahnya, Armenia tidak pernah mengakui deklarasi kemerdekaan di wilayah tersebut, yang oleh Putin digambarkan sebagai hal yang “aneh.”

“Apa pun yang terjadi, Michel dan rekan-rekan Uni Eropa setidaknya harus memikirkan nasib etnis Armenia sebelum membujuk Pashinyan agar menyerahkan wilayah tersebut,” ujar Putin.

“Mereka setidaknya harus menguraikan nasib orang-orang Armenia di Karabakh, semacam prosedur integrasi Karabakh ke dalam negara Azerbaijan, terkait dengan menjamin keamanan dan hak-hak mereka. Tapi tidak ada hal semacam itu di sana, yang ada hanya ‘Karabakh adalah bagian dari Azerbaijan’,” ungkap presiden Rusia tersebut.

Putin menegaskan, “Apa yang bisa kami lakukan jika Armenia sendiri yang memutuskan demikian?”

Nagorno-Karabakh memproklamasikan kemerdekaan pada awal tahun 1990-an. Gencatan senjata yang ditengahi Moskow pada 1994 membekukan konflik dengan etnis Armenia yang menguasai sebagian besar wilayah otonom, serta beberapa wilayah sekitar Azerbaijan.

Putin mencatat selama 15 tahun, Moskow telah mendesak Yerevan untuk melakukan semacam kompromi dengan Baku dengan mengembalikan sebagian wilayah tersebut dan mempertahankan sebagian Karabakh.

“Kami bilang kepada mereka, dengar, Azerbaijan sedang berkembang, ekonominya berkembang, negara ini adalah produsen minyak dengan sepuluh juta penduduk. Mari kita bandingkan potensinya. Anda perlu berkompromi selagi itu masih memungkinkan,” ungkap dia.

Yerevan akhirnya menyerahkan wilayah tersebut pada 2020, setelah operasi militer Azerbaijan memutuskan jalan utama yang menghubungkan Karabakh ke Armenia.

“Armenia tetap menjadi sekutu kami dan Rusia bermaksud untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan, medis, dan bantuan lainnya kepada orang-orang yang mengungsi dari Nagorno-Karabakh,” ungkap Putin.

Dia menambahkan, “Kita perlu mengatasi nasib mereka dari perspektif jangka panjang.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)