Turki Bantah Deklarasikan Perang di Suriah

Kamis, 06 Juli 2017 - 06:18 WIB
Turki Bantah Deklarasikan Perang di Suriah
Turki Bantah Deklarasikan Perang di Suriah
A A A
ANKARA - Persiapan militer Turki di Suriah barat laut adalah tindakan yang sah terhadap ancaman dari pasukan Kurdi di wilayah Afrin, dan Turki akan membalas serangan yang tidak bersahabat. Hal tersebut ditegaskan Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus.

Kurtulmus menanggapi pernyataan kepala milisi YPG Kurdi Suriah, yang mengatakan bahwa penempatan militer Turki di dekat daerah yang dikuasai Kurdi di Suriah barat laut merupakan deklarasi perang yang dapat memicu bentrokan dalam beberapa hari ini.

"Ini bukan sebuah deklarasi perang. Kami membuat persiapan melawan ancaman potensial," kata Kurtulmus dalam sebuah wawancara.

"Ini ukuran yang sah sehingga kita bisa melindungi kemerdekaan kita. Kita tidak bisa diam terhadap rudal yang dikirim dari Afrin," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2017).

Militer Turki telah mengatakan bahwa mereka telah membalas tembakan terhadap anggota milisi YPG di dekat Afrin beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir. Militer Turki sebelumnya telah melancarkan serangan pada Agustus lalu ke bagian utara Suriah yang terletak di antara Afrin dan daerah yang dikuasai Kurdi lebih jauh ke timur.

"Tujuan utama mereka (YPG) adalah ancaman bagi Turki, dan jika Turki melihat sebuah gerakan YPG di Suriah utara, itu merupakan ancaman terhadapnya, maka akan membalasnya dengan baik," tegas Kurtulmus.

"Ini bukan fantasi bagi kami, ini adalah pendekatan yang sangat diperlukan untuk melindungi keamanan perbatasan Turki," jelasnya lagi.

Ankara menganggap YPG sebagai perpanjangan tangan dari kelompok PKK Kurdi yang dilarang. Kelompok ini telah melakukan pemberontakan di Turki tenggara sejak tahun 1980-an. Turki marah dengan keputusan Amerika Serikat (AS). AS menilai YPG adalah sekutu yang tepat dalam memerangi ISIS di Suriah.

Kementerian pertahanan Turki mengatakan bulan lalu bahwa Pentagon telah berusaha untuk memberikan jaminan bahwa Washington akan mengambil senjata yang diberikan kepada YPG setelah ISIS dikalahkan. Namun Turki mengatakan hal itu tidak kredibel.

"Tidak pernah ada insiden di mana sebuah kelompok di Timur Tengah yang telah dipersenjatai, dan mereka mengembalikan senjata tersebut," kata Kurtulmus.

"AS telah membentuk lebih dari satu organisasi teroris di sana, mereka membentuk sebuah tentara berskala kecil," tambahnya.

Ia juga memperingatkan YPG untuk tidak mengusir penduduk Arab atau Turkmen dari kota Tel Rifaat, yang dekat dengan Afrin dan dikendalikan oleh YPG dan sekutu Arab di Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.

"Mayoritas Tel Rifaat adalah Arab dan Turkmen, dan jika PYD mengatakan akan memanfaatkan (kontrolnya), maka ini berarti pembersihan etnis, dan ini tidak akan menguntungkan Suriah," ucap Kurtulmus.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4230 seconds (0.1#10.140)