Media Iran Sebut Jet-jet Israel Siaga di Saudi Cegah Kudeta

Jum'at, 23 Juni 2017 - 10:32 WIB
Media Iran Sebut Jet-jet Israel Siaga di Saudi Cegah Kudeta
Media Iran Sebut Jet-jet Israel Siaga di Saudi Cegah Kudeta
A A A
TEHERAN - Media Iran yang terkait dengan rezim Teheran membuat klaim sensasional dengan menyebut Israel mengerahkan 18 pesawat dan jet tempur ke Arab Saudi. Jet-jet tempur itu disebut untuk membantu putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mencegah kudeta.

Putra Raja Salman, Mohammed bin Salman, telah diangkat menjadi Putra Mahkota Saudi yang baru menggantikan Mohammed bin Nayef. Media Iran, Fars, dalam laporannya, menyatakan bahwa Israel membantu putra Raja Salman mencegah kudeta setelah Mohammed bin Nayef “digulingkan” dari posisinya sebagai Putra Mahkota.

Klaim media Teheran ini tidak menyertakan sumber, bahkan sumber anonim sekalipun. ”18 Pesawat Tempur Israel Dikerahkan di Arabi Saudi untuk Mencegah Kudeta,” demikian judul laporan tersebut.

Baca Juga: Mohammed bin Nayef, Putra Mahkota 'Terguling' Saudi Didikan AS

Laporan itu juga menyebut Mohammed bin Salman menyuap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar USD56 juta untuk melindungi posisi mahkotanya.

Skuadron tempur Israel, lanjut laporan Fars, yang sekarang diparkir di wilayah Saudi mencakup 18 pesawat tempur, di antaranya F-16I, F-15CD dan F-16CD, bersama dengan dua pesawat Gulfstream, dua pesawat tanker dan dua pesawat C-130. ”Pesawat tersebut mendarat Kamis,” tulis media Iran tersebut, yang dikutip Times of Israel, Jumat (23/6/2017).

Pengerahan pesawat-pesawat tempur Israel itu disebut-sebut menjadi tuntutan Mohammed bin Salman untuk mencegah kemungkinan sepupu Mohammed (bin Nayef) melakukan kudeta usai “disingkirkan” dari posisinya sebagai Putra Mahkota.

Israel dan Arab Saudi hingga kini tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak mengomentari laporan media Iran itu.

Namun, orang-orang dalam di militer Israel dilaporkan menertawakan laporan tersebut sebagai hal yang tidak masuk akal.

Pada hari Rabu, pemerintah Saudi mengumumkan bahwa Mohammed bin Salman, 31, yang telah ditunjuk sebagai Putra Mahkota menggantikan sepupunya, Mohamed bin Nayef. Namun, Saudi tidak menjelaskan penyebab perombakan posisi Putra Mahkota tersebut.

Putra Raja Salman selama ini dikenal bersikap keras terhadap Iran. Dalam sebuah wawancara televisi baru-baru ini yang disiarkan pada bulan Mei lalu, Mohammed bin Salman menyampaikan peringatan yang kuat kepada Iran dan mengesampingkan dialog dengan para pejabat Teheran.

Dia mengatakan bahwa tujuan Iran adalah mengendalikan dunia Islam dan menyebarkan doktrin Syiah-nya.

”Kami tahu kami adalah target utama Iran,” kata pangeran Saudi tersebut. Dia mengaku akan bekerja sehingga jika terjadi pertempuran, maka medan tempur akan terjadi di Iran, bukan di Saudi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3797 seconds (0.1#10.140)