Pertegas Dukungan, Menlu Uni Eropa Gelar Pertemuan di Kiev
loading...
A
A
A
KIEV - Para menteri negara-negara Uni Eropa (UE) berkumpul di Ibu Kota Ukraina , Kiev, untuk melakukan pertemuan pertama mereka di luar blok tersebut. Ini dilakukan untuk mempertegas dukungan mereka setelah kandidat pro-Rusia memenangkan pemilu di Slovakia dan Kongres Amerika Serikat (AS) tidak memasukkan bantuan perang Ukraina ke dalam undang-undang pengeluaran mereka.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell menyebut pertemuan di Kiev sebagai pertemuan pertama bersejarah, namun pertemuan ini terjadi pada saat yang tidak tepat bagi aliansi Barat yang mendukung Kiev.
Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Borrell mengatakan bahwa UE tetap bersatu dalam dukungannya terhadap Ukraina. Ia telah mengusulkan paket pengeluaran UE untuk Kiev hingga 5 miliar Euro untuk tahun 2024 yang ia harapkan akan disetujui.
Sedangkan Kuleba mengatakan hal ini akan membantu Ukraina dan Uni Eropa untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai aspek hukum dalam pengalihan aset Rusia yang dibekukan di Barat untuk membantu mendanai upaya rekonstruksi Ukraina.
Ia juga menepis jika Ukraina mengalami goncangan, terutama prospek bahwa pemungutan suara di Kongres AS, yang menghentikan bantuan untuk Ukraina dalam rancangan undang-undang darurat untuk mencegah penutupan pemerintah (shutdown), mewakili perubahan kebijakan yang lebih besar.
“Kami tidak merasa bahwa dukungan AS telah hancur... karena Amerika memahami bahwa apa yang dipertaruhkan di Ukraina jauh lebih besar daripada hanya Ukraina,” kata Kuleba seperti dikutip dari Reuters, Senin (2/10/2023).
Mengenai kemenangan mantan Perdana Menteri Slovakia yang pro-Rusia Robert Fico dalam pemilu, Kuleba mengatakan "terlalu dini untuk menilai" dampaknya terhadap politik di sana, dan menekankan bahwa pemimpin baru masih harus membentuk koalisi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyerukan upaya untuk mempersiapkan Ukraina menghadapi musim dingin yang akan datang, termasuk melalui pertahanan udara dan jaminan pasokan energi, setelah Rusia mengebom infrastruktur energi Ukraina tahun lalu.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell menyebut pertemuan di Kiev sebagai pertemuan pertama bersejarah, namun pertemuan ini terjadi pada saat yang tidak tepat bagi aliansi Barat yang mendukung Kiev.
Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Borrell mengatakan bahwa UE tetap bersatu dalam dukungannya terhadap Ukraina. Ia telah mengusulkan paket pengeluaran UE untuk Kiev hingga 5 miliar Euro untuk tahun 2024 yang ia harapkan akan disetujui.
Sedangkan Kuleba mengatakan hal ini akan membantu Ukraina dan Uni Eropa untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai aspek hukum dalam pengalihan aset Rusia yang dibekukan di Barat untuk membantu mendanai upaya rekonstruksi Ukraina.
Ia juga menepis jika Ukraina mengalami goncangan, terutama prospek bahwa pemungutan suara di Kongres AS, yang menghentikan bantuan untuk Ukraina dalam rancangan undang-undang darurat untuk mencegah penutupan pemerintah (shutdown), mewakili perubahan kebijakan yang lebih besar.
“Kami tidak merasa bahwa dukungan AS telah hancur... karena Amerika memahami bahwa apa yang dipertaruhkan di Ukraina jauh lebih besar daripada hanya Ukraina,” kata Kuleba seperti dikutip dari Reuters, Senin (2/10/2023).
Mengenai kemenangan mantan Perdana Menteri Slovakia yang pro-Rusia Robert Fico dalam pemilu, Kuleba mengatakan "terlalu dini untuk menilai" dampaknya terhadap politik di sana, dan menekankan bahwa pemimpin baru masih harus membentuk koalisi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyerukan upaya untuk mempersiapkan Ukraina menghadapi musim dingin yang akan datang, termasuk melalui pertahanan udara dan jaminan pasokan energi, setelah Rusia mengebom infrastruktur energi Ukraina tahun lalu.