Negara Tak Boleh Kalah dengan Mafia, Negara Eropa Ini Minta Militer Turun Tangan
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson memanggil panglima angkatan bersenjata dan komisaris polisi dalam upaya membendung kekerasan yang dilakukan mafia jalanan. Itu menyusul gelombang kekerasan yang telah merenggut sedikitnya 11 nyawa pada bulan September saja. .=
Dua orang tewas dalam penembakan terpisah di Stockholm pada Rabu, dan seorang wanita berusia 20-an, yang dianggap tidak bersalah, terbunuh ketika sebuah bom menghancurkan sebuah rumah di Uppsala pada Kamis dini hari.
"Ini adalah masa yang sulit bagi Swedia. Seorang perempuan berusia 25 tahun tertidur tadi malam pada malam yang sangat biasa namun tidak pernah bangun lagi," kata Perdana Menteri Ulf Kristersson, dilansir Reuters.
“Kami akan memburu geng-geng tersebut, kami akan mengalahkan mafia jalanan tersebut,” ujarnya.
Kristersson membentuk pemerintahan minoritas kanan-tengah setelah pemilu tahun lalu dengan dukungan dari Partai Demokrat Swedia yang populis dan anti-imigran, mengakhiri delapan tahun pemerintahan yang dipimpin Sosial Demokrat di Swedia.
Koalisinya memenangkan pemilu sebagian karena janjinya untuk membendung meningkatnya kekerasan geng, dan mereka telah meluncurkan serangkaian inisiatif, seperti kewenangan yang lebih besar terhadap polisi dan hukuman yang lebih berat bagi kejahatan bersenjata.
Langkah-langkah tersebut belum membuahkan hasil, namun Kristersson menyalahkan pemerintahan sebelumnya atas masalah ini.
“Ini adalah kebijakan imigrasi yang tidak bertanggung jawab dan kegagalan integrasi yang membawa kami ke sini,” kata Kristersson.
Lihat Juga: Kisah Nishimura Mako, Satu-satunya Wanita yang Gabung Yakuza dan Tak Pernah Kalah Bertarung
Dua orang tewas dalam penembakan terpisah di Stockholm pada Rabu, dan seorang wanita berusia 20-an, yang dianggap tidak bersalah, terbunuh ketika sebuah bom menghancurkan sebuah rumah di Uppsala pada Kamis dini hari.
"Ini adalah masa yang sulit bagi Swedia. Seorang perempuan berusia 25 tahun tertidur tadi malam pada malam yang sangat biasa namun tidak pernah bangun lagi," kata Perdana Menteri Ulf Kristersson, dilansir Reuters.
“Kami akan memburu geng-geng tersebut, kami akan mengalahkan mafia jalanan tersebut,” ujarnya.
Kristersson membentuk pemerintahan minoritas kanan-tengah setelah pemilu tahun lalu dengan dukungan dari Partai Demokrat Swedia yang populis dan anti-imigran, mengakhiri delapan tahun pemerintahan yang dipimpin Sosial Demokrat di Swedia.
Koalisinya memenangkan pemilu sebagian karena janjinya untuk membendung meningkatnya kekerasan geng, dan mereka telah meluncurkan serangkaian inisiatif, seperti kewenangan yang lebih besar terhadap polisi dan hukuman yang lebih berat bagi kejahatan bersenjata.
Langkah-langkah tersebut belum membuahkan hasil, namun Kristersson menyalahkan pemerintahan sebelumnya atas masalah ini.
“Ini adalah kebijakan imigrasi yang tidak bertanggung jawab dan kegagalan integrasi yang membawa kami ke sini,” kata Kristersson.
Lihat Juga: Kisah Nishimura Mako, Satu-satunya Wanita yang Gabung Yakuza dan Tak Pernah Kalah Bertarung
(ahm)