Ilmuwan: Kim Jong-un Bisa Hancurkan Gunung Berapi Korut dengan Nuklir

Jum'at, 09 Juni 2017 - 10:13 WIB
Ilmuwan: Kim Jong-un Bisa Hancurkan Gunung Berapi Korut dengan Nuklir
Ilmuwan: Kim Jong-un Bisa Hancurkan Gunung Berapi Korut dengan Nuklir
A A A
WASHINGTON - Para ilmuwan Amerika Serikat (AS) dan Inggris memperingatkan bahwa Kim Jong-un bisa memerintahkan penghancuran gunung berapi suci di Korea Utara (Korut) dengan tes senjata nuklir. Gunung berapi bernama Paektu, dinyatakan sebagai gunung suci karena diklaim sebagai tempat kelahiran ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il.

Menurut para ilmuwan, jika Gunung Paektu jadi target uji tembak senjata nuklir maka gunung tersebut berisiko meletus.

Gunung Paektu berada di wilayah perbatasan dengan China. Selama 15 tahun terakhir gunung itu tercatat sebagai gunung berapi yang paling mematikan dalam sejarah bencana Korut.

Meski rezim Korut menyucikan Gunung Paektu karena diklaim sebagai tempat lahir Kim Jong-il, namun sejarah yang benar adalah ayah Kim Jong-un itu lahir di Rusia. Gunung ini pernah jadi pemberitaan media-media internasional ketika diktator muda Korut, Kim Jong-un, mencapai puncak di ketinggian 9.022 kaki.

Bruce Bennett, ilmuwan yang juga analis pertahanan senior di Rand Corporation telah memperingatkan bahaya dari gung berapi Paektu. Bennett kepada CNN mengatakan bahwa tes senjara yang berkekuatan besar dapat menimbulkan efek bencana bagi gunung berapi tersebut.

“Itu bisa menjadi letusan yang sangat besar, membunuh ribuan orang—jika tidak puluhan ribu orang—China dan Korea Utara,” katanya.

”Kami tidak tahu apakah ledakan nuklir yang lebih besar akan menghentikannya, tapi tentu saja mungkin. Orang-orang China selama bertahun-tahun khawatir bahwa dia (Kim Jong-un) akan menyebabkan gunung berapi itu meletus,” ujarnya, yang dilansir semalam (8/6/2017).

Dr Amy Donovan, ilmuwan lain dari King's College di London, mengatakan kerusakan hebat berpotensi terjadi di gunung itu jika ada ledakan 50 sampai 100 kiloton. Tes senjata nuklir Korut sebelumnya dilaporkan berdaya ledak sekitar 10 kiloton.

Stephen Grand, seismolog di University of Texas kepada National Geographic juga pernah memperingatkan bahaya dari risiko letusan gunung berapi Paektu.

”Struktur bawah permukaan dapat membantu memprediksi masa depan, meski tidak memiliki kepastian. Kita perlu mengikuti bagaimana situasi saat ini berubah seiring berjalannya waktu,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3340 seconds (0.1#10.140)