Pakar Konfirmasi Rudal yang Menghantam Fasilitas Biji-bijian Polandia Milik Ukraina

WARSAWA - Para ahli dari Polandia mengonfirmasi bahwa rudal yang menewaskan dua orang di fasilitas biji-bijian pada November lalu ditembakkan oleh Ukraina . Begitu laporan harian Polandia, Rzeczpospolita, mengutip sumber anonim.

Sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan kepada Rzeczpospolita bahwa Polandia telah menetapkan bahwa rudal yang mendarat di desa Przewodow adalah rudal pertahanan udara S-300 5-W-55 yang ditembakkan dari wilayah Ukraina.

“Roket ini memiliki jangkauan 75 km hingga 90 km,” lapor surat kabar itu mengutip sumber tersebut.

“Pada saat itu, posisi Rusia berada di tempat yang tidak memungkinkan rudal Rusia mencapai Przewodow,” sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/9/2023).

Ukraina sendiri membantah bahwa salah satu rudalnya telah mendarat di Polandia.



Rzeczpospolita melaporkan bahwa pihak Ukraina belum memberikan materi apa pun kepada penyelidik Polandia.

Surat kabar tersebut mengutip Lukasz Lapczynski, juru bicara kantor kejaksaan Polandia, yang mengatakan bahwa jaksa telah menerima pendapat para ahli namun tidak mengungkapkan isinya karena bersifat rahasia.

Lapczynski tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar dan kantor kejaksaan Polandia tidak segera menanggapi permintaan pernyataan melalui email.

Ledakan rudal di Polandia yang merupakan anggota NATO memicu kekhawatiran bahwa perang di Ukraina dapat berkembang menjadi konflik yang lebih luas karena memicu klausul pertahanan bersama aliansi tersebut.

Namun pada saat itu Warsawa dan NATO mengatakan bahwa mereka yakin bahwa itu adalah insiden rudal nyasar, sehingga mengurangi kekhawatiran tentang eskalasi.



Laporan ini sendiri muncul di tengah ketegangan yang terjadi antara Polandia dengan Ukraina seputar impor gandum.

Polandia pekan lalu memperpanjang larangan impor gandum Ukraina dalam sebuah tindakan sepihak yang melanggar keputusan Uni Eropa. Tindakan ini telah mengguncang hubungan Kiev dengan Warsawa, yang dipandang sebagai salah satu sekutu paling setia sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.

Kebijakan ini membuat Zelensky melontarkan kritik terhadap negara tetangganya yang menjadi sekutu militer utama melawan Rusia. Saat berpidato di Majelis Umum PBB di New York minggu ini, ia mengatakan bahwa Kiev berupaya mempertahankan jalur darat untuk ekspor biji-bijian di tengah blokade Rusia di Laut Hitam, namun “Teater politik” seputar impor gandum membantu perjuangan Moskow.

Kritik Zelensky ini pun memicu respons keras dari Perdana Menteri Mateusz Morawiecki yang mengatakan Polandia tidak akan mengirimkan senjata ke Ukraina.