Setop Kirim Senjata ke Ukraina, AS Minta Penjelasan Polandia

Minggu, 24 September 2023 - 12:48 WIB
loading...
Setop Kirim Senjata...
AS minta penjelasan Polanda karena menghentikan mengirim senjata ke Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Bloomberg melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) ingin Polandia memperjelas pendiriannya mengenai pengiriman senjata lebih lanjut ke Ukraina . Dalam laporannya Bloomberg mengutip pernyataan seorang pejabat senior AS.

Sebelumnya, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyatakan bahwa negaranya akan berhenti memasok senjata ke Kiev dan akan fokus pada penguatan angkatan bersenjatanya sendiri.



Menurut pejabat AS, Polandia mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung Ukraina, namun sikap pastinya masih belum jelas. Kedua negara bertetangga tersebut saat ini terlibat dalam perselisihan mengenai ekspor biji-bijian Ukraina yang menurut Warsawa mengganggu stabilitas pasar pertanian mereka sendiri.

"AS masih percaya bahwa perselisihan antara Warsawa dan Kiev belum mencapai titik di mana hal tersebut dapat mengancam persatuan koalisi Barat pendukung Ukraina," Bloomberg melaporkan seperti dikutip dari RT, Minggu (24/9/2023).

Bloomberg menambahkan bahwa dukungan militer untuk Kiev kemungkinan akan berlangsung hingga beberapa tahun.

Seorang diplomat Eropa juga mengatakan kepada Bloomberg bahwa diplomat Polandia secara pribadi telah meyakinkan rekan-rekan asingnya bahwa dukungan militer Warsawa terhadap Ukraina akan terus berlanjut, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Sumber tersebut juga mengakui bahwa kehilangan dukungan Polandia sepenuhnya akan berisiko merusak persatuan NATO.

Warsawa telah mengirimkan sinyal yang beragam mengenai masalah ini selama beberapa hari terakhir. Pada hari Kamis, Morawiecki menyatakan bahwa Polandia tidak akan lagi mengirim senjata ke Kiev dan sebagai gantinya akan berusaha memperoleh senjata modern untuk pasukannya sendiri.

Ia juga mengatakan bahwa Kiev tidak memahami sejauh mana industri pertanian Polandia telah mengalami destabilisasi akibat impor.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1224 seconds (0.1#10.140)