6 Negara yang Pernah Terancam Bangkrut, Dipicu Krisis Utang hingga Pengangguran

Selasa, 26 September 2023 - 06:51 WIB
loading...
A A A
Sepanjang sejarah, Rusia telah menyatakan dirinya bangkrut sebanyak 9 kali. Terakhir pada tahun 1998 dengan utang sebesar USD17 miliar. Dampak krisis keuangan Asia dan menurunnya permintaan minyak mulai memberikan tekanan pada perekonomian Rusia yang telah menimbulkan utang internasional yang sangat besar dan menderita akibat menurunnya produktivitas nasional.

Krisis Rubel yang terjadi pada tahun 1998 menyebabkan pasar saham Rusia kehilangan 75% nilainya dan inflasi mencapai 80% karena investor meninggalkan pasar.

Rusia hanya mampu membayar kurang dari USD10 miliar dari USD17 miliar utangnya kepada Dana Moneter Internasional, dan perekonomian Rusia mengalami kontraksi 5,3% pada tahun 1998 karena pengangguran mencapai 13%.

4. Meksiko

Meksiko gagal membayar pinjaman negara senilai USD80 miliar pada tahun 1982. Utang publik tumbuh dengan pesat karena program ekspansi fiskal besar-besaran yang dilakukan pemerintahan Luis Echeverria.

Menyusul guncangan minyak pada akhir tahun 1970an dan memburuknya kondisi ekonomi, peso Meksiko terdepresiasi sebesar 50%, namun pemerintah masih tidak mampu membayar utangnya, sehingga menyebabkan Meksiko gagal membayar pinjaman AS dan IMF.

Selama lima tahun berikutnya, PDB Meksiko turun 11 persen dan memicu Krisis Utang Amerika Latin, yang menyebabkan negara-negara di kawasan ini tidak mampu membayar utang luar negerinya, sehingga memaksa IMF memberikan pinjaman sebagai imbalan atas reformasi yang sangat tidak populer.

5. Lebanon

Krisis Lebanon dimulai pada akhir tahun 2019 setelah pemerintah mengumumkan usulan pajak baru, termasuk biaya bulanan sebesar USD6 untuk penggunaan panggilan suara Whatsapp. Langkah-langkah tersebut memicu kemarahan yang telah lama membara terhadap kelas penguasa dan protes massal yang berlangsung selama berbulan-bulan. Kontrol modal yang tidak teratur diberlakukan, sehingga masyarakat kehilangan tabungan mereka ketika nilai mata uang mulai melonjak.

Pada bulan Maret 2020, Lebanon gagal membayar kembali utangnya yang sangat besar, yang pada saat itu bernilai sekitar USD90 miliar atau 170% PDB – salah satu yang tertinggi di dunia. Pada bulan Juni 2021, ketika mata uang tersebut kehilangan hampir 90% nilainya, Bank Dunia mengatakan krisis ini merupakan salah satu yang terburuk yang pernah dialami dunia dalam lebih dari 150 tahun.

Pada bulan April 2020, Wakil Perdana Menteri pemerintah Lebanon Saadeh al-Shami mengumumkan kebangkrutan negara dan Bank Sentral Lebanon.

Kerugian tersebut didistribusikan kepada negara, Banque du Liban, bank dan deposan.

6. Srilanka

Sri Lanka menjadi contoh terbaru kebangkrutan negara karena gagal mengembalikan pinjaman luar negeri dan menjadi negara yang mangkir.

Perdana Menteri baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui kebangkrutan tersebut dan mengatakan kepada parlemen bahwa krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya akan berlangsung hingga setidaknya akhir tahun depan.

Tidak dapat membayar utang luar negerinya sebesar USD51 miliar, pemerintah menyatakan negaranya mengalami gagal bayar (default) pada bulan April dan sedang bernegosiasi dengan Interna.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2092 seconds (0.1#10.140)