Ratusan Tank Inggris Diduga Mengandung Asbes, Kesehatan Tentara Terancam

Sabtu, 23 September 2023 - 05:30 WIB
loading...
Ratusan Tank Inggris Diduga Mengandung Asbes, Kesehatan Tentara Terancam
Tentara berada di atas tank Challenger 2. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Tank Challenger 2 dan banyak kendaraan lain yang dimiliki Angkatan Darat Inggris mungkin mengandung asbes, bahan berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen.

The Times melaporkan hal itu mengutip Menteri Pengadaan Pertahanan Inggris James Cartlidge.

“Bahan yang mengandung asbes (ACM) mungkin ada di 2.699 perangkat keras militer Inggris, beberapa di antaranya telah dipasok ke Ukraina,” ungkap surat kabar tersebut pada Kamis (21/9/2023) setelah meninjau surat Cartlidge kepada Partai Buruh.

“Kendaraan yang berpotensi mengandung asbes termasuk 324 tank Challenger 2, 765 pengangkut personel lapis baja Bulldog, 75 kendaraan perbaikan dan pemulihan lapis baja Challenger, 11 kendaraan lapis baja Fuchs, 14 helikopter pengintai Gazelle, 31 trailer mobilitas tinggi, 841 Pinzgauer 4x4, 64 kendaraan lapis baja Stormer, 540 Warrior kendaraan tempur infanteri, dan 34 helikopter Wildcat,” papar surat kabar itu.

Beberapa perangkat keras ini, seperti Challenger 2, Bulldog, dan Stormers, telah dipasok oleh Inggris ke Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.

“Daftar tersebut mencakup seluruh stok peralatan yang mungkin mengandung asbes, dengan jumlah kendaraan yang dioperasikan militer jauh lebih rendah saat ini,” ungkap The Times mengklarifikasi.



Asbes adalah bahan alami yang telah digunakan dalam produksi tank, pesawat terbang, dan kapal sepanjang abad ke-20.

Bahan ini menimbulkan risiko kesehatan karena senyawa tersebut terurai menjadi serat-serat kecil yang dapat melukai paru-paru seseorang jika terpapar dalam waktu lama.

Bahan berbahaya ini dikaitkan dengan beberapa bentuk kanker paru-paru, jaringan parut parah pada paru-paru (dikenal sebagai Asbestosis), penebalan pleura, dan penyakit lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)