Serangan Udara AS di Mosul Tewaskan 105 Warga Sipil

Jum'at, 26 Mei 2017 - 01:17 WIB
Serangan Udara AS di Mosul Tewaskan 105 Warga Sipil
Serangan Udara AS di Mosul Tewaskan 105 Warga Sipil
A A A
WASHINGTON - Sebuah penyelidikan yang dilakukan Pentagon menemukan lebih dari 100 warga sipil tewas akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) di Mosul. Para warga sipil itu tewas setelah sebuah bom jatuh di sebuah gedung pada bulan Maret lalu.

Baca Juga: Serangan Udara Koalisi AS Tewaskan 237 Warga Sipil di Mosul

Penyelidikan menunjukkan bahwa bom AS memicu ledakan sekunder dari perangkat yang ditanam secara sembunyi oleh militan ISIS. Militer AS mengatakan ledakan sekunder menyebabkan bangunan beton itu runtuh.

Kemungkinan ini adalah insiden tunggal terbesar yang menyebabkan kematian warga sipil sejak kampanye udara AS melawan ISIS dimulai pada tahun 2014 seperti dikutip dari Independent, Jumat (26/5/2017).

Brigadir Jenderal Matthew Isler mengatakan pasukan pimpinan Amerika menjatuhkan bom tersebut di bawah permintaan Dinas Kontra-Terorisme Irak. Pasukan kontraterorisme dilaporkan menghadapi tembakan dari dua penembak jitu ISIS. Pesawat koalisi menanggapi seruan bantuan dengan bom panduan presisi 500 pon GBU-38.

"Senjata tersebut tepat menyeimbangkan kebutuhan militer untuk menetralisir penembak jitu dengan potensi kerusakan agunan," kata Brigjen Isler.

AS semakin beralih ke serangan udara untuk mengakses penembak jitu di daerah padat penduduk. Menurut Airwars.org, serangan udara pimpinan AS di Irak dan Suriah telah membunuh sejumlah catatan warga sipil di bawah Presiden Trump.

Situs yang melacak korban sipil akibat serangan udara di Timur Tengah, mengklaim bahwa Komando Gabungan Pasukan Bersama - Operasi Inheren Resolve (CJFLCC-OIR) telah melakukan 12.755 serangan udara di Irak sampai saat ini.

Hukum humaniter internasional melarang para pejuang untuk tidak mempermalukan kehidupan warga sipil melalui "penggunaan senjata secara sembarangan," menurut Lise Grande, koordinator kemanusiaan PBB untuk Irak.

Seorang juru bicara untuk Operasi Inheren Resolve yang dipimpin AS membela taktik AS pada bulan Maret.

"Tujuan kami selalu untuk korban sipil, namun koalisi tersebut tidak akan meninggalkan komitmen kami kepada mitra Irak kami karena taktik Isis yang tidak manusiawi yang meneror warga sipil, menggunakan perisai manusia, dan berjuang dari situs yang dilindungi seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah dan warga sipil. Lingkungan, "katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3358 seconds (0.1#10.140)