Diserang, Sekelompok Penjaga Perdamaian Rusia Terbunuh di Nagorno-Karabakh
loading...
A
A
A
NAGORNO - Sekelompok pasukan penjaga perdamaian Rusia tewas di Nagorno-Karabakh pada Rabu (20/9/2023), ketika kendaraan mereka terkena tembakan senjata ringan.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkap kabar duka itu di tengah konflik yang kembali memanas di kawasan itu.
“Pasukan penjaga perdamaian sedang kembali ke pos pengamatan ketika mobil mereka diserang oleh penyerang tak dikenal. Semua prajurit yang berada di dalam mobil tewas di tempat,” ungkap pernyataan Kemhan Rusia, tanpa mengungkapkan jumlah pasti korban.
“Penyelidik Rusia dan Azerbaijan sedang memeriksa lokasi kejadian,” ujar militer.
Eskalasi baru di Nagorno-Karabakh dimulai pada Selasa ketika Baku meluncurkan “langkah-langkah kontra-terorisme yang bersifat lokal,” mengutip dugaan penumpukan militer Armenia di wilayah yang disengketakan.
Armenia menyangkal kehadiran pasukannya, dan menuduh Baku memulai “agresi besar-besaran lainnya terhadap rakyat Nagorno-Karabakh.”
Militer Azerbaijan kemudian maju ke berbagai arah, melanggar posisi pasukan lokal. Pada Rabu, pihak berwenang di Nagorno-Karabakh mengumumkan gencatan senjata dengan Baku, menyusul usulan pasukan penjaga perdamaian Rusia.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memuji operasi tersebut sebagai keberhasilan besar, dan menyatakan kedaulatan atas wilayah tersebut telah dipulihkan.
Nagorno-Karabakh pertama kali mendeklarasikan kemerdekaan dari Azerbaijan pada 1990-an, tak lama setelah runtuhnya Uni Soviet.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkap kabar duka itu di tengah konflik yang kembali memanas di kawasan itu.
“Pasukan penjaga perdamaian sedang kembali ke pos pengamatan ketika mobil mereka diserang oleh penyerang tak dikenal. Semua prajurit yang berada di dalam mobil tewas di tempat,” ungkap pernyataan Kemhan Rusia, tanpa mengungkapkan jumlah pasti korban.
“Penyelidik Rusia dan Azerbaijan sedang memeriksa lokasi kejadian,” ujar militer.
Eskalasi baru di Nagorno-Karabakh dimulai pada Selasa ketika Baku meluncurkan “langkah-langkah kontra-terorisme yang bersifat lokal,” mengutip dugaan penumpukan militer Armenia di wilayah yang disengketakan.
Armenia menyangkal kehadiran pasukannya, dan menuduh Baku memulai “agresi besar-besaran lainnya terhadap rakyat Nagorno-Karabakh.”
Militer Azerbaijan kemudian maju ke berbagai arah, melanggar posisi pasukan lokal. Pada Rabu, pihak berwenang di Nagorno-Karabakh mengumumkan gencatan senjata dengan Baku, menyusul usulan pasukan penjaga perdamaian Rusia.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memuji operasi tersebut sebagai keberhasilan besar, dan menyatakan kedaulatan atas wilayah tersebut telah dipulihkan.
Nagorno-Karabakh pertama kali mendeklarasikan kemerdekaan dari Azerbaijan pada 1990-an, tak lama setelah runtuhnya Uni Soviet.
(sya)