AS Minta Iran Hentikan Dukungan untuk Kelompok Teroris
A
A
A
RIYADH - Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka bergarap Hassan Rouhani, presiden Iran yang baru terpilih kembali, akan menghentikan dukuangan negara untuk "kekuatan destabilisasi". AS juga berharap Rouhani mengakhiri uji coba rudal balistik dan melakukan reformasi demokratis selama masa jabatan keduanya.
"Kami berharap jika Rouhani ingin mengubah hubungan Iran dengan negara-negara lain di dunia, itulah hal-hal yang dapat dia lakukan," kata Sekretaris Negara Rex Tillerson mengatakan di Riyadh, Arab Saudi, di mana dia mendampingi Presiden Donald Trump dikutip dari Reuters, Minggu (21/5/2017).
Tillerson mengatakan bahwa AS berharap Rouhani akan memulai sebuah proses pembongkaran jaringan terorismenya dan mengakhiri pembiayaannya untuk kelompok-kelompok teroris. Iran juga diharapkan akan menghentikan bantuan personil dan logistik serta semua yang diberikan untuk kekuatan-kekuatan destabilisasi yang ada.
"Kami juga berharap mereka bisa menghentikan pegujian rudal balistik," tambah Tillerson.
Meskipun ada kesepakatan nuklir, AS masih menganggap Iran sebagai sponsor negara untuk terorisme atas dukungannya terhadap kelompok-kelompok seperti Hizbullah, milisi Muslim Syiah Lebanon.
"Kami juga berharap bahwa ia mengembalikan hak-hak orang Iran, untuk kebebasan berbicara, dalam organisasi, sehingga orang-orang Iran bisa menjalani kehidupan yang layak mereka dapatkan. Itulah yang kami harap pemilihan ini akan membawa," kata Tillerson.
Rouhani, seorang ulama yang, dengan menteri luar negeri Javad Zarif mematahkan hal tabu untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan AS. Alhasil, Iran mencapai kesepakatan internasional pada tahun 2015 untuk membatasai program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi,. Ia memenangkan pemilu presiden Iran dengan 57 persen suara pada hari Jumat lalu.
Rouhani mengalahkan Ebrahim Raisi, seorang ulama garis keras dan pemimpin tertinggi Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan tertinggi dalam sistem hibrida Iran yang dinamis dan elemen republiken.
"Kami berharap jika Rouhani ingin mengubah hubungan Iran dengan negara-negara lain di dunia, itulah hal-hal yang dapat dia lakukan," kata Sekretaris Negara Rex Tillerson mengatakan di Riyadh, Arab Saudi, di mana dia mendampingi Presiden Donald Trump dikutip dari Reuters, Minggu (21/5/2017).
Tillerson mengatakan bahwa AS berharap Rouhani akan memulai sebuah proses pembongkaran jaringan terorismenya dan mengakhiri pembiayaannya untuk kelompok-kelompok teroris. Iran juga diharapkan akan menghentikan bantuan personil dan logistik serta semua yang diberikan untuk kekuatan-kekuatan destabilisasi yang ada.
"Kami juga berharap mereka bisa menghentikan pegujian rudal balistik," tambah Tillerson.
Meskipun ada kesepakatan nuklir, AS masih menganggap Iran sebagai sponsor negara untuk terorisme atas dukungannya terhadap kelompok-kelompok seperti Hizbullah, milisi Muslim Syiah Lebanon.
"Kami juga berharap bahwa ia mengembalikan hak-hak orang Iran, untuk kebebasan berbicara, dalam organisasi, sehingga orang-orang Iran bisa menjalani kehidupan yang layak mereka dapatkan. Itulah yang kami harap pemilihan ini akan membawa," kata Tillerson.
Rouhani, seorang ulama yang, dengan menteri luar negeri Javad Zarif mematahkan hal tabu untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan AS. Alhasil, Iran mencapai kesepakatan internasional pada tahun 2015 untuk membatasai program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi,. Ia memenangkan pemilu presiden Iran dengan 57 persen suara pada hari Jumat lalu.
Rouhani mengalahkan Ebrahim Raisi, seorang ulama garis keras dan pemimpin tertinggi Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan tertinggi dalam sistem hibrida Iran yang dinamis dan elemen republiken.
(ian)