Menang Pilpres Iran, Rouhani Klaim Pemilih Menolak Ekstremisme

Minggu, 21 Mei 2017 - 03:35 WIB
Menang Pilpres Iran, Rouhani Klaim Pemilih Menolak Ekstremisme
Menang Pilpres Iran, Rouhani Klaim Pemilih Menolak Ekstremisme
A A A
TEHERAN - Hassan Rouhani yang terpilih kembali sebagai presiden Iran dalam pemilu presiden (pilpres) mengklaim bahwa para pemilih menolak ekstremisme. Menurutnya, rakyat Iran ingin negaranya lebih banyak menjalin hubungan dengan dunia luar.

Presiden terpilih dari kubu moderat atau reformis ini mengalahkan rival utamanya Ebrahim Raisi dari kubu konservatif atau dikenal sebagai kubu garis keras. Rouhani meraih sekitar 57 persen suara, sedangkan rivalnya meraih 38,5 persen suara.

Presiden Iran yang berhasil mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat (AS) ini mengatakan bahwa dia menghormati hak lawan untuk mengkritiknya.

Pilpres Iran digelar hari Jumat dan penghitungan suara rampung pada hari Sabtu. Para analis menyatakan, kemenangan telak itu memberinya mandat yang kuat untuk melakukan reformasi dan menghidupkan kembali ekonomi negara yang sedang sakit.

”Bangsa Iran telah memilih jalan interaksi dengan dunia, sebuah jalan yang jauh dari ekstremisme dan kekerasan,” kata Rouhani dalam pidato pertama setelah kemenangannya, yang disiarkan di stasiun televisi pemerintah, seperti dikutip BBC, Minggu (21/5/2017).

”Pemilu sekarang sudah berakhir. Saya adalah presiden negara ini dan membutuhkan bantuan dari semua orang Iran, bahkan mereka yang menentang saya dan kebijakan saya,” lanjut Rouhani.

Rouhani juga berterima kasih kepada mantan presiden reformis Mohammad Khatami, yang telah mendukungnya. Dukungan itu diduga ikut menyumbang perolehan suara hampir 23 juta pemilih yang berasal dari pendukung Khatami.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melalui Twitter mengatakan bahwa pemilu Iran telah menunjukkan kemajuan yang meningkat dari bangsa Iran. Menurutnya, Iran akan menunjukkan martabat nasional dan kebijaksanaan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara lain.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5009 seconds (0.1#10.140)