Jet Tempur Siluman F-35 Hilang, Militer AS Diolok-olok
loading...
A
A
A
"Bagaimana tidak ada alat pelacak dan kami meminta masyarakat untuk apa, menemukan jet dan menyerahkannya?” lanjut Mace, seperti dikutip Newsweek, Selasa (19/9/2023).
“@USMC [Marinir AS] kehilangan sebuah F-35 hari ini dan meminta bantuan masyarakat untuk menemukannya,” imbuh pengguna media sosial X yang lain. "Saya sarankan mereka memasang beberapa brosur."
“Kedengarannya sistem siluman bekerja dengan baik!” ledak pengguna media sosial lainnya. "Sungguh konyol pesawat ini belum ditemukan."
Menurut pakar militer, jet tempur siluman F-35B Korps Marinir AS yang hilang dapat melakukan perjalanan ratusan mil dengan autopilot setelah pilotnya melontarkan diri di tengah penerbangan.
Itu tergantung pada berapa banyak bahan bakar yang ada di pesawat yang hilang tersebut.
“Secara historis, sebuah pesawat tanpa pilot dapat terbang jauh dengan autopilot,” kata pakar militer yang juga mantan perwira militer Inggris, Frank Ledwidge, kepada Newsweek.
Juru bicara Pangkalan Gabungan Charleston, Jeremy Huggins, mengatakan kepada The Washington Postbahwa pesawat tempur yang hilang bukan jet tempur biasa.
“Pesawat ini bersifat siluman, sehingga memiliki lapisan dan desain berbeda yang membuatnya lebih sulit dideteksi dibandingkan pesawat biasa,” kata Huggins.
"Transponder jet, yang akan membantu para pejabat menemukan pesawat tersebut, tidak berfungsi karena alasan tertentu yang belum kami tentukan,” ujar Huggins.
“Tim tanggap darurat masih berusaha menemukan F-35,” imbuh pejabat militer AS lainnya.
“@USMC [Marinir AS] kehilangan sebuah F-35 hari ini dan meminta bantuan masyarakat untuk menemukannya,” imbuh pengguna media sosial X yang lain. "Saya sarankan mereka memasang beberapa brosur."
“Kedengarannya sistem siluman bekerja dengan baik!” ledak pengguna media sosial lainnya. "Sungguh konyol pesawat ini belum ditemukan."
F-35 Dapat Terbang Ratusan Mil dengan Autopilot
Menurut pakar militer, jet tempur siluman F-35B Korps Marinir AS yang hilang dapat melakukan perjalanan ratusan mil dengan autopilot setelah pilotnya melontarkan diri di tengah penerbangan.
Itu tergantung pada berapa banyak bahan bakar yang ada di pesawat yang hilang tersebut.
“Secara historis, sebuah pesawat tanpa pilot dapat terbang jauh dengan autopilot,” kata pakar militer yang juga mantan perwira militer Inggris, Frank Ledwidge, kepada Newsweek.
Juru bicara Pangkalan Gabungan Charleston, Jeremy Huggins, mengatakan kepada The Washington Postbahwa pesawat tempur yang hilang bukan jet tempur biasa.
“Pesawat ini bersifat siluman, sehingga memiliki lapisan dan desain berbeda yang membuatnya lebih sulit dideteksi dibandingkan pesawat biasa,” kata Huggins.
"Transponder jet, yang akan membantu para pejabat menemukan pesawat tersebut, tidak berfungsi karena alasan tertentu yang belum kami tentukan,” ujar Huggins.
“Tim tanggap darurat masih berusaha menemukan F-35,” imbuh pejabat militer AS lainnya.