Profil Paspampres Rusia yang Kabur ke Ekuador dan Ungkap Putin Paranoid Dibunuh
loading...
A
A
A
Brizhaty mengaku takut akan hukuman karena salah satu temannya, mantan teman sekelas yang masih berhubungan dengannya, sekarang tinggal di Amerika Serikat dan menentang perang Rusia di Ukraina.
Brizhaty mengeklaim jika temannya menyukai postingan pro-Ukraina di Instagram, dia bisa diselidiki.
"Ini benar-benar gila," katanya.
Beberapa bulan setelah dimulainya perang, Brizhaty mengatakan dia mencoba keluar dari FSO tetapi diberitahu bahwa dia akan dikirim untuk berperang di Ukraina jika dia meninggalkan dinasnya.
Sementara itu, istrinya, yang berasal dari Crimea, mengajukan izin tinggal di Ekuador sebagai pekerja yang memenuhi syarat dan menerimanya. Izin itu juga diberikan padanya.
Menurut Radio Free Europe, izin tinggal itulah yang jadi kesempatan Brizhaty melarikan diri ke Ekuador bersama istrinya.
Belum jelas bagaimana Brizhaty bisa ke Ekuador, karena personel FSO dan personel dinas keamanan lainnya biasanya tidak diperbolehkan memiliki paspor.
Setelah berada di Ekuador, Brizhaty leluasa mengecam invasi Rusia ke Ukraina, dan mengatakan Putin adalah penjahat perang.
Dia adalah petugas FSO kedua yang mengecam Putin atas perang di Ukraina setelah meninggalkan dinasnya.
Gleb Karakulov, yang bekerja sebagai petugas intelijen untuk badan tersebut, juga menggambarkan isolasi dan paranoia pemimpin Rusia tersebut.
Brizhaty mengeklaim jika temannya menyukai postingan pro-Ukraina di Instagram, dia bisa diselidiki.
"Ini benar-benar gila," katanya.
Beberapa bulan setelah dimulainya perang, Brizhaty mengatakan dia mencoba keluar dari FSO tetapi diberitahu bahwa dia akan dikirim untuk berperang di Ukraina jika dia meninggalkan dinasnya.
Sementara itu, istrinya, yang berasal dari Crimea, mengajukan izin tinggal di Ekuador sebagai pekerja yang memenuhi syarat dan menerimanya. Izin itu juga diberikan padanya.
Menurut Radio Free Europe, izin tinggal itulah yang jadi kesempatan Brizhaty melarikan diri ke Ekuador bersama istrinya.
Belum jelas bagaimana Brizhaty bisa ke Ekuador, karena personel FSO dan personel dinas keamanan lainnya biasanya tidak diperbolehkan memiliki paspor.
Setelah berada di Ekuador, Brizhaty leluasa mengecam invasi Rusia ke Ukraina, dan mengatakan Putin adalah penjahat perang.
Dia adalah petugas FSO kedua yang mengecam Putin atas perang di Ukraina setelah meninggalkan dinasnya.
Gleb Karakulov, yang bekerja sebagai petugas intelijen untuk badan tersebut, juga menggambarkan isolasi dan paranoia pemimpin Rusia tersebut.