Profil Paspampres Rusia yang Kabur ke Ekuador dan Ungkap Putin Paranoid Dibunuh
loading...
A
A
A
QUITO - Vitaly Brizhaty adalah personel Dinas Perlindungan Federal (FSO) Rusia, layanan elite seperti Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Dia dipecat setelah melarikan diri ke Ekuador karena menentang invasi Moskow ke Ukraina.
Selama aktif di FSO, Brizhaty bertugas sebagai penjaga Olivye, satu satu dari dua istana Presiden Vladimir Putin di Crimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia sejak 2014.
Tak diketahui kapan persisnya pelarian Brizhaty. Namun setelah beberapa bulan Rusia menginvasi Rusia, dia pernah menyampaikan niatnya untuk berhenti dari FSO. Saat itu, dia diperingatkan bahwa dia bisa dikirim perang jika berhenti dari dinas tersebut.
Baru-baru ini, dia membongkar sisi buruk Presiden Putin. Brizhaty mengeklaim bahwa personel FSO dilarang berkomunikasi dengan kerabat Ukraina, warga Amerika Serikat dan Uni Eropa, atau siapa pun yang menentang perang, di bawah ancaman tuntutan pidana.
Berbicara kepada Dozhd TV, dia mengaku menentang perang Rusia di Ukraina.
Dalam wawancara tersebut, Brizhaty mengungkap bahwa Putin paranoid dibunuh oleh orang-orang terdekatnya.
Menurutnya, presiden Rusia itu tidak mempercayai pengawalnya sendiri.
Dia mengatakan ketika Putin hendak berkunjung ke Crimea, Kremlin akan mengumumkan kedatangan sang presiden di dua bandara yang berbeda, namun kemungkinan besar Putin justru tiba melalui laut.
“Itulah yang sangat ditakuti pria ini atas nyawanya,” katanya.
Selama aktif di FSO, Brizhaty bertugas sebagai penjaga Olivye, satu satu dari dua istana Presiden Vladimir Putin di Crimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia sejak 2014.
Tak diketahui kapan persisnya pelarian Brizhaty. Namun setelah beberapa bulan Rusia menginvasi Rusia, dia pernah menyampaikan niatnya untuk berhenti dari FSO. Saat itu, dia diperingatkan bahwa dia bisa dikirim perang jika berhenti dari dinas tersebut.
Baru-baru ini, dia membongkar sisi buruk Presiden Putin. Brizhaty mengeklaim bahwa personel FSO dilarang berkomunikasi dengan kerabat Ukraina, warga Amerika Serikat dan Uni Eropa, atau siapa pun yang menentang perang, di bawah ancaman tuntutan pidana.
Berbicara kepada Dozhd TV, dia mengaku menentang perang Rusia di Ukraina.
Dalam wawancara tersebut, Brizhaty mengungkap bahwa Putin paranoid dibunuh oleh orang-orang terdekatnya.
Menurutnya, presiden Rusia itu tidak mempercayai pengawalnya sendiri.
Dia mengatakan ketika Putin hendak berkunjung ke Crimea, Kremlin akan mengumumkan kedatangan sang presiden di dua bandara yang berbeda, namun kemungkinan besar Putin justru tiba melalui laut.
“Itulah yang sangat ditakuti pria ini atas nyawanya,” katanya.