Koeksistensi Damai Palestina-Israel Jamin Stabilitas Timur Tengah

Kamis, 11 Mei 2017 - 23:52 WIB
Koeksistensi Damai Palestina-Israel Jamin Stabilitas Timur Tengah
Koeksistensi Damai Palestina-Israel Jamin Stabilitas Timur Tengah
A A A
SOCHI - Konflik Palestina-Israel hanya memiliki solusi politis yang dinegosiasikan berdasarkan hukum internasional. Hal itu dikatakan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menjaga hubungan bilateral, untuk menahan diri dari langkah-langkah sepihak, bersama-sama mencari solusi yang saling menguntungkan, dan bersama-sama memerangi terorisme," kata Putin.

Menurut Putin, koeksistensi damai Palestina dan Israel adalah jaminan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.

"Saya menekankan bahwa koeksistensi damai kedua negara, Palestina dan Israel, adalah kondisi yang sangat diperlukan untuk memastikan tingkat keamanan dan stabilitas di wilayah ini," kata Putin setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di resor Laut Hitam Rusia Sochi seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (11/5/2017).

Dikatakan oleh Putin, Rusia dan Palestina akan melanjutkan usaha mereka untuk mengatasi konflik Palestina-Israel. Ia menambahkan bahwa hubungan dengan Palestina sangat penting bagi bangsanya.

"Hubungan dengan Palestina sangat spesial dan penting bagi kami. Kami telah bekerja bertahun-tahun untuk menghadapi salah satu masalah utama dunia saat ini, yaitu menyelesaikan masalah Timur Tengah," kata presiden Rusia tersebut.

Putin mencatat bahwa hubungan bilateral antara kedua negara memiliki akar sejarah yang dalam, dan menekankan sifat hubungan yang andal dan hangat dalam sejarah baru-baru ini.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian yang Anda berikan pada hubungan Rusia-Palestina, atas dukungan warga kami yang tinggal di Palestina dan yang tiba sebagai peziarah ke tempat-tempat suci," tambah Putin.

"Rusia, termasuk sebagai anggota Kuartet Timur Tengah, bersama dengan PBB, Amerika Serikat dan Uni Eropa, akan terus memberikan dukungan menyeluruh untuk dimulainya kembali dialog langsung antara Palestina dan Israel," kata Putin kepada wartawan .

Putin menggambarkan pembicaraannya dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada hari Kamis sebagai pembicaraan yang substansial dan konstruktif.

"Kami memiliki pembicaraan substansial dan konstruktif, yang selalu jujur ??
Menurut Putin, konflik Palestina-Israel "hanya memiliki solusi politis yang dinegosiasikan berdasarkan hukum internasional."

Sementara Abbas, pada bagiannya, mengatakan bahwa dia telah menginformasikan kepada Putin mengenai situasi di Palestina setelah pendudukan Israel yang sedang berlangsung. Abbas juga mengungkapkan nasib sekitar ribuan tahanan Palestina di Israel.

"Semua hal ini merongrong peluang untuk perdamaian di wilayah kita dan melemahkan gagasan solusi dua negara," kata Abbas.

Warga Palestina mencari pengakuan diplomatik untuk negara merdeka mereka di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang sebagiannya diduduki oleh Israel, dan Jalur Gaza. Israel telah membangun permukiman di wilayah-wilayah pendudukan kendati ada keberatan dari PBB.

Proses perdamaian Israel-Palestina telah menjadi masalah keprihatinan global dengan isu tersebut yang melibatkan mediator internasional. Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari PBB, Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa, telah aktif sejak tahun 2002. Kuartet fokus pada dukungan untuk Palestina dalam mengembangkan ekonomi, institusi publik, peraturan hukum di Tepi Barat dan Gaza.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3430 seconds (0.1#10.140)