Negara Uni Eropa Beri Waktu 6 Bulan pada Warga Rusia untuk Bawa Pulang Mobil

Minggu, 17 September 2023 - 00:01 WIB
loading...
Negara Uni Eropa Beri Waktu 6 Bulan pada Warga Rusia untuk Bawa Pulang Mobil
Mobil menunggu di lampu lalu lintas di Kaluga, Rusia 30 Maret 2022. Foto/REUTERS/Evgenia Novozhenina
A A A
MOSKOW - Finlandia memberi waktu enam bulan kepada pemilik mobil yang terdaftar di Rusia untuk mengeluarkannya dari negara tersebut.

Sebelumnya, negara itu telah melarang sebagian besar kendaraan asal Rusia masuk.

Awal bulan ini Uni Eropa (UE) merekomendasikan agar negara-negara anggotanya menyita berbagai barang pribadi warga negara Rusia yang memasuki blok tersebut. Langkah itu sebagai bagian dari sanksi yang timbul akibat konflik Ukraina.

Dalam pernyataan pada Jumat, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Finlandia mengatakan mulai tanggal 16 September, hanya warga negara Uni Eropa yang tinggal secara permanen di Rusia, anggota keluarga mereka, diplomat, atau mereka yang bertindak atas dasar kemanusiaan, yang akan diizinkan membawa mobil yang terdaftar di Rusia ke Finlandia.

Kementerian kemudian memperingatkan, “Kendaraan yang telah tiba di Finlandia dan memiliki pelat nomor Rusia harus dibawa ke luar negeri paling lambat tanggal 16 Maret 2024.”

Menjelaskan langkah tersebut, para pejabat Finlandia juga menekankan, “Helsinki sepenuhnya menerapkan sanksi yang dijatuhkan sebagai akibat dari perang agresi Rusia terhadap Ukraina dan berupaya mencegah penghindaran sanksi.



Larangan ini berasal dari kompilasi “pertanyaan yang sering diajukan” yang dirilis Komisi Eropa pekan lalu, yang menyiratkan warga negara Rusia tidak diperbolehkan membawa berbagai macam barang, termasuk semua jenis telepon, sabun, dan bahkan tisu toilet, ke UE.

Dokumen tersebut juga melarang warga Rusia membawa mobil terlepas dari apakah kendaraan tersebut digunakan untuk keperluan pribadi atau komersial.

Namun, Uni Eropa kemudian mengurangi pembatasan tersebut, dengan mengatakan larangan terhadap ponsel dan produk kebersihan hanya berlaku jika sanksi perdagangan dapat dihindari, dan merekomendasikan otoritas bea cukai untuk bertindak secara “proporsional dan masuk akal.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)