Negara Islam Ini Diprediksi Miliki 200 Senjata Nuklir pada 2025

Sabtu, 16 September 2023 - 14:25 WIB
loading...
Negara Islam Ini Diprediksi Miliki 200 Senjata Nuklir pada 2025
Republik Islam Pakistan saat ini memiliki 170 hulu ledak nuklir dan diprediksi akan bertambah menjadi 200 unit pada 2025. Foto/REUTERS
A A A
ISLAMABAD - Kelompok ilmuwan nuklir terkemuka Amerika Serikat (AS) memperkirakan Pakistan saat ini memiliki 170 hulu ledak nuklir. Jumlah itu akan meningkat menjadi sekitar 200 unit pada tahun 2025, berdasarkan laju ekspansi saat ini.

"Kami memperkirakan Pakistan kini memiliki persediaan senjata nuklir sekitar 170 hulu ledak. Badan Intelijen Pertahanan AS memproyeksikan pada tahun 1999 bahwa Pakistan akan memiliki 60 hingga 80 hulu ledak pada tahun 2020, namun beberapa sistem senjata baru telah digunakan dan dikembangkan sejak saat itu, sehingga membawa kita pada perkiraan yang lebih tinggi," bunyi kolom Nuclear Notebook yang diterbitkan dalam Bulletin of the Atomic Scientist pada 11 September, sebagaimana dikutip PTI, Sabtu (16/9/2023).

Pakistan, yang bernama resmi Republik Islam Pakistan, merupakan satu-satunya negara Islam yang terkonfirmasi memiliki senjata nuklir.



Kepemilikan senjata itu merupakan puncak persaingannya dengan India yang juga mengembangkan senjata serupa.

Nuclear Notebook adalah fitur yang diproduksi oleh tim di Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika. Itu ditulis oleh Direktur Proyek Hans M Kristensen, Senior Research Fellow Matt Korda, dan Research Fellow Eliana Johns.

Secara khusus, kolom Nuclear Notebook telah menjadi terbitan rutin dalam Bulletin of the Atomic Scientist sejak tahun 1987.

“Perkiraan kami muncul dengan ketidakpastian karena baik Pakistan maupun negara lain tidak mempublikasikan banyak informasi mengenai persenjataan nuklir Pakistan,” kata para ilmuwan Federasi Ilmuwan Amerika.

Karena kurangnya data yang dapat diandalkan dari sumber-sumber di Pakistan, Nuclear Notebook menggunakan metodologi yang mengandalkan perpaduan bahan-bahan sumber terbuka untuk perkiraan dan pekerjaan analitisnya.

Sumber informasi mereka mencakup data yang berasal dari negara, seperti pernyataan pemerintah, dokumen yang tidak diklasifikasikan, rincian anggaran, demonstrasi militer, dan data pengungkapan perjanjian, serta data yang tidak berasal dari negara, termasuk laporan media, penilaian lembaga think tank, dan publikasi industri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)