Mengapa Norwegia Menjadi Negara Pertama di Dunia yang Menambang Dasar Laut?
loading...
A
A
A
OSLO - Norwegia mungkin menjadi negara pertama yang memulai penambangan laut dalam secara komersial.
Hal itu akan dilaksanakan jika parlemen menyetujui proposal pemerintah untuk membuka wilayah lepas pantai yang lebih besar dari Inggris, meskipun ada seruan internasional untuk melakukan moratorium global. Parlemen Norwegia akan membahas rancangan undang-undang pemerintah pada musim gugur ini.
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Pemerintah Norwegia mengatakan penambangan laut dalam dapat membantu Eropa mengurangi ketergantungannya pada China untuk pasokan mineral penting yang diperlukan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, turbin angin, dan panel surya.
Hal ini juga merupakan bagian dari strategi Norwegia untuk mengembangkan industri maritim baru karena ekspor utamanya, minyak dan gas dari lepas pantai, diperkirakan akan menurun secara bertahap.
Foto/Reuters
Pemerintahan minoritas yang dipimpin Partai Buruh telah mengusulkan untuk membuka sekitar 280.000 km persegi (108.000 mil persegi) wilayah laut antara pulau Jan Mayen dan kepulauan Svalbard.
Rencana yang diusulkan mengikuti prinsip serupa dengan pembukaan wilayah lepas pantai untuk eksplorasi minyak dan gas. Dari keseluruhan wilayah yang ditawarkan, zona atau blok yang lebih kecil akan ditawarkan kepada perusahaan untuk dieksplorasi dan diproduksi.
Meskipun peraturan internasional mengenai ekstraksi mineral dasar laut belum ditetapkan, Norwegia tidak perlu menunggu, karena negara ini berencana untuk melakukan eksplorasi mineral di landas kontinennya yang luas.
Mineral tersebut ditemukan dalam sulfida polimetalik, atau yang disebut "perokok hitam", di kedalaman sekitar 3.000 meter. Di sinilah air laut bersentuhan dengan magma yang muncul ke permukaan melalui retakan tektonik dan kemudian dibilas kembali membawa logam terlarut dan belerang.
Unsur tanah jarang, seperti skandium, juga ditemukan di kerak mangan yang tumbuh di batuan dasar dengan kecepatan satu sentimeter (0,4 inci) per juta tahun. Survei di Norwegia telah membuktikan endapan kerak dengan ketebalan hingga 40 sentimeter.
Namun kehidupan memang ada dan para ilmuwan telah menemukan spesies unik yang hidup di sekitar ventilasi hidrotermal aktif, seperti karang, cacing tabung, dan mikroorganisme. Sedikit yang diketahui tentang cara kerja ekosistem ini.
Hal itu akan dilaksanakan jika parlemen menyetujui proposal pemerintah untuk membuka wilayah lepas pantai yang lebih besar dari Inggris, meskipun ada seruan internasional untuk melakukan moratorium global. Parlemen Norwegia akan membahas rancangan undang-undang pemerintah pada musim gugur ini.
Berikut adalah 7 alasan kenapa Norwegia ingin melakukan penambangan dasar laut.
1. Melepaskan Diri dari Ketergantungan dengan China
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Pemerintah Norwegia mengatakan penambangan laut dalam dapat membantu Eropa mengurangi ketergantungannya pada China untuk pasokan mineral penting yang diperlukan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, turbin angin, dan panel surya.
Hal ini juga merupakan bagian dari strategi Norwegia untuk mengembangkan industri maritim baru karena ekspor utamanya, minyak dan gas dari lepas pantai, diperkirakan akan menurun secara bertahap.
2. Mengeksplorasi Laut Seluas 280.000 Km Persegi
Foto/Reuters
Pemerintahan minoritas yang dipimpin Partai Buruh telah mengusulkan untuk membuka sekitar 280.000 km persegi (108.000 mil persegi) wilayah laut antara pulau Jan Mayen dan kepulauan Svalbard.
Rencana yang diusulkan mengikuti prinsip serupa dengan pembukaan wilayah lepas pantai untuk eksplorasi minyak dan gas. Dari keseluruhan wilayah yang ditawarkan, zona atau blok yang lebih kecil akan ditawarkan kepada perusahaan untuk dieksplorasi dan diproduksi.
Meskipun peraturan internasional mengenai ekstraksi mineral dasar laut belum ditetapkan, Norwegia tidak perlu menunggu, karena negara ini berencana untuk melakukan eksplorasi mineral di landas kontinennya yang luas.
3. Menambang Mineral Langka
Sebuah survei yang disponsori pemerintah menemukan sejumlah besar logam dan mineral, mulai dari tembaga hingga unsur tanah jarang atau mineral langka.Mineral tersebut ditemukan dalam sulfida polimetalik, atau yang disebut "perokok hitam", di kedalaman sekitar 3.000 meter. Di sinilah air laut bersentuhan dengan magma yang muncul ke permukaan melalui retakan tektonik dan kemudian dibilas kembali membawa logam terlarut dan belerang.
Unsur tanah jarang, seperti skandium, juga ditemukan di kerak mangan yang tumbuh di batuan dasar dengan kecepatan satu sentimeter (0,4 inci) per juta tahun. Survei di Norwegia telah membuktikan endapan kerak dengan ketebalan hingga 40 sentimeter.
4. Tidak Ada Kehidupan di Dasar Laut
Di kedalaman lebih dari 1.000 meter (0,62 mil), tidak ada cahaya, suhu mendekati titik beku, dan tekanan air tinggi.Namun kehidupan memang ada dan para ilmuwan telah menemukan spesies unik yang hidup di sekitar ventilasi hidrotermal aktif, seperti karang, cacing tabung, dan mikroorganisme. Sedikit yang diketahui tentang cara kerja ekosistem ini.